IHSG Anjlok 1,8%, Ini Deretan Saham Paling 'Murah' Saat Ini

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
03 July 2018 15:44
Berikut deretan saham murah yang bisa dilirik oleh investor.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun ini terbilang mengecewakan. Sampai dengan penutupan perdagangan kemarin (2/7/2018), IHSG sudah anjlok 9.58%.

Sisi positifnya, koreksi yang dalam seperti ini selalu membuka peluang untuk melakukan akumulasi, terutama jika ditopang oleh sentimen dari sisi domestik dan eskternal yang positif.

Saham-saham yang bisa menjadi pilihan adalah yang memiliki valuasi lebih murah dibandingkan kompetitornya, dimana hal ini bisa dilihat salah satunya dari price-earnings ratio (PER).

Tim riset CNBC Indonesia merangkum PER dari 5 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di setiap sektor anggota IHSG.

Jasa Keuangan: BBNI
Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) memiliki PER paling rendah jika dibandingkan dengan saham-saham lain di sektor jasa keuangan yakni sebesar 9,37x. Sebagai perbandingan, saham BBCA memiliki PER sebesar 22,19x, BBRI 11,71x, BMRI 13,58x, dan SMMA 42,32x.

Barang Konsumsi: GGRM
Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) memiliki PER paling rendah jika dibandingkan dengan saham-saham lain di sektor barang konsumsi yakni sebesar 17,12x. Sebagai perbandingan, saham HMSP memiliki PER sebesar 34,3x, UNVR 50,27x, ICBP 26,42x, dan MYOR 40,95x.

Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi: JSMR
Saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memiliki PER paling rendah jika dibandingkan dengan saham-saham lain di sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yakni sebesar 13,6x. Sebagai perbandingan, saham TLKM memiliki PER sebesar 17,53x, PGAS 26,08x, TOWR 15,67x, dan EXCL 78,57x.

Perdagangan, Jasa, dan Investasi: UNTR
Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) memiliki PER paling rendah jika dibandingkan dengan saham-saham lain di sektor perdagangan, jasa, dan investasi yakni sebesar 14,33x. Sebagai perbandingan, saham DNET memiliki PER sebesar 215,79x, SCMA 22,1x, AMRT 85,99x, dan MIKA 41,5x.

Industri Dasar dan Kimia: INKP
Saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) memiliki PER paling rendah jika dibandingkan dengan saham-saham lain di sektor industri dasar dan kimia yakni sebesar 14,58x. Sebagai perbandingan, saham TPIA memiliki PER sebesar 29,97x, CPIN 20,87x, INTP 31,29x, dan TKIM 51x.

Pertambangan: ITMG
Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) memiliki PER paling rendah jika dibandingkan dengan saham-saham lain di sektor pertambangan yakni sebesar 6,64x. Sebagai perbandingan, saham ADRO memiliki PER sebesar 8,98x, BYAN 8,65x, PTBA 8,33x, dan ANTM 52,47x.

Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan: WSKT
Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memiliki PER paling rendah jika dibandingkan dengan saham-saham lain di sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan yakni sebesar 5,23x. Sebagai perbandingan, saham BSDE memiliki PER sebesar 6,34x, TOPS 106,92x, PWON 12,23x, dan MKPI 17,68x.

Aneka Industri: SRIL
Saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) memiliki PER paling rendah jika dibandingkan dengan saham-saham lain di sektor aneka industri yakni sebesar 5,06x. Sebagai perbandingan, saham ASII memiliki PER sebesar 13,48x, GMFI 10,95x, SMSM 15,06x, dan AUTO 12,32x.

Agrikultur: SMAR
Saham PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) memiliki PER paling rendah jika dibandingkan dengan saham-saham lain di sektor agrikultur yakni sebesar 12,82x. Sebagai perbandingan, saham AALI memiliki PER sebesar 13,96x, SSMS 16,01x, SIMP 26,7x, dan LSIP 13,3x.


TIM RISET CNBC INDONESIA



(ank/roy) Next Article Anjlok 2,37%, Valuasi IHSG Ternyata Masih Mahal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular