BI: Defisit Transaksi Berjalan Kuartal II-2018 di Atas 2,5%

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
03 July 2018 14:04
CAD pada kuartal sebelumnya berada di angka 2,15% dari produk domestik bruto (PDB).
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan (current account deficit/ CAD) untuk periode kuartal kedua tahun ini akan berada di atas 2,5%.

CAD pada kuartal sebelumnya berada di angka 2,15% dari produk domestik bruto (PDB).

"Kuartal dua memang ada akselerasi impor sehingga memang kami melihat transkasi berjalan di kuartal kedua bisa di atas 2,5% dan di bawah 3%," kata Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di hadapan wartawan hari Selasa (3/7/2018).

Meski defisit transaksi berjalan menembus 2,5% tapi ekonomi Indonesia tidak dalam kondisi overheating, berbeda dengan situasi di 2013 saat CAD mencapai 4%, tambahnya.

Indonesia sedang menghadapi ledakan impor di mana nilai defisit perdagangan bulan Mei mencapai US$1,52 miliar. Sepanjang periode Januari hingga Mei, defisit neraca perdagangan tercatat US$2,38 miliar.

"Tadi kami sampaikan bahwa Indonesia negara CAD, artinya negara kita ini butuh valuta asing masuk Indonesia untuk menambal itu. Di satu sisi pemeirntah akan dorong ekspor tapi itu tidak bisa dalam waktu cepat meski inisiatifnya sudah dilakukan," tutur Mirza.

"Pemerintah harus dorong ekspor dan pariwisata. Itu bisa dorong valuta asing," tambahnya.


(prm) Next Article Ramalan BI: CAD 2020 Rendah, di Bawah 2% PDB

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular