
Beban Menyusut, Rugi BTEL Kuartal I-2018 Jadi Rp 174 M
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
03 July 2018 09:47

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bakrie Telecom (BTEL) mencatatkan rugi bersih pada kuartal I-2018 sebesar Rp 174,97 miliar, namun kaerugian tersebut sedikit menurun dibandingkan dengan kerugian yang dialami perseroan pada kuartal I-2017 sebesar Rp 190,81 miliar.
Penurunan kerugian perseroan seiring dengan kenaikan pendapatan usaha pada periode tersebut walaupun tidak berkontribusi signifikan yaitu Rp 2,23 miliar naik 36,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,64 miliar.
Selain itu, turunnya kerugian perseroan didorong oleh beban usaha pada kuartal I-2018 yang turun 97,33% menjadi Rp 5,82 miliar dibandingkan kuartal I-2017 sebesar Rp 218,19 miliar.
Penurunan beban usaha paling tinggi berasal dari beban penyusutan dari sebelumnya Rp 203,79 miliar pada kuartal I-2017 menjadi Rp 452 juta pada tiga bulan pertama 2018.
Sementara itu, liabilitas perseroan tercatat meningkat 1,18% pada kuartal I-2018 menjadi Rp 15,04 triliun dibandingkan dengan liabilitas BTEL pada akhir Desember 2017 sebesar Rp 14,87 triliun.
Aset perseroan pada kuartal I tahun ini naik tipis 0,04% menjadi Rp 718,28 miliar dibandingkan dengan aset perseroan pada kuartal-IV 2017 sebesar Rp 718,02 miliar.
Hingga saat ini, harga saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) tak berubah dari harga Rp 50 per saham sejak lima tahun lalu.
Beban utang yang tinggi menjadi isu utama perseroan hingga saat ini. Tercatat seluruh utang perseroan pada akhir 2016 sebesar Rp 15,23 triliun yang terdiri dari wesel senior sebesar Rp 5,10 triliun hingga utang yang diselesaikan melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sebesar Rp 7,15 triliun.
Sementara itu, hingga akhir 2017 utang usaha mata uang asing sebesar Rp 53,05 miliar, utang usaha denominasi rupiah dengan pihak berelasi sebesar Rp 336,65 miliar hingga wesel senior yang mencapai Rp 5,14 triliun dan utang yang diselesaikan dengan PKPU sebesar Rp 5,93 triliun.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Penurunan kerugian perseroan seiring dengan kenaikan pendapatan usaha pada periode tersebut walaupun tidak berkontribusi signifikan yaitu Rp 2,23 miliar naik 36,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,64 miliar.
Sementara itu, liabilitas perseroan tercatat meningkat 1,18% pada kuartal I-2018 menjadi Rp 15,04 triliun dibandingkan dengan liabilitas BTEL pada akhir Desember 2017 sebesar Rp 14,87 triliun.
Aset perseroan pada kuartal I tahun ini naik tipis 0,04% menjadi Rp 718,28 miliar dibandingkan dengan aset perseroan pada kuartal-IV 2017 sebesar Rp 718,02 miliar.
Hingga saat ini, harga saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) tak berubah dari harga Rp 50 per saham sejak lima tahun lalu.
Beban utang yang tinggi menjadi isu utama perseroan hingga saat ini. Tercatat seluruh utang perseroan pada akhir 2016 sebesar Rp 15,23 triliun yang terdiri dari wesel senior sebesar Rp 5,10 triliun hingga utang yang diselesaikan melalui Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sebesar Rp 7,15 triliun.
Sementara itu, hingga akhir 2017 utang usaha mata uang asing sebesar Rp 53,05 miliar, utang usaha denominasi rupiah dengan pihak berelasi sebesar Rp 336,65 miliar hingga wesel senior yang mencapai Rp 5,14 triliun dan utang yang diselesaikan dengan PKPU sebesar Rp 5,93 triliun.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular