
Pelemahan Rupiah Masih Jadi Penekan IHSG
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
03 July 2018 09:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak mised pada perdagangan hari ini. Hal ini seiring dengan belum membaikknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan sentimen makro ekonomi lainnya.
Analis dari PT. Narada Aset Manajemen Kiswoyo Adi Joe menjelaskan, IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan berada di kisaran 5.700-5.900. Sementara pada penutupan perdagangan sebelumnya IHSG ditutup melemah 0,9% ke 5.746. "Harapannya bisa naik,"ujar dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (3/7/2018).
Kiswoyo mengungkapkan, sentimen nilai tukar rupiah dan Dow Jones menjadi faktor penentu pergerakan IHSG hari ini."Kalau Dow Jones dan IHSG menguat, IHSG akan naik,"ucap dia.
Selain sentimen tersebut, investor juga menanti data pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sedangkan untuk data inflasi, Kiswoyo merasa hasil inflasi yang diumumkan kemarin di luar ekspektasi."Datanya cukup rendah, biasanya inflasi akibat lebaran cukup tinggi, ini masih terkendali,"kata dia.
Di sisi lain, Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengungkapkan, untuk batas bawah IHSG diperkirakan akan berada di 5.689-5.718. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5803- 5860.
"Berdasarkan indikator, adapun MACD sudah berada di area negatif. Sementara itu, indikator Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. Terlihat pola upward bar sehingga diharapkan agar pergerakan indeks saham masih berpotensi menguat,"kata dia.
Sementara itu, untuk sentimen makro ekonomi seperti nilai tukar rupiah akan tetap mempengaruhi IHSG. Selain itu, dipengaruhi pula oleh pergerakan inflasi yang cukup rendah pada pengumuman kemarin."Saya yakin akan tetap menjadi katalis positif bagi IHSG,"terang dia.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Analis dari PT. Narada Aset Manajemen Kiswoyo Adi Joe menjelaskan, IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan berada di kisaran 5.700-5.900. Sementara pada penutupan perdagangan sebelumnya IHSG ditutup melemah 0,9% ke 5.746. "Harapannya bisa naik,"ujar dia kepada CNBC Indonesia, Selasa (3/7/2018).
Kiswoyo mengungkapkan, sentimen nilai tukar rupiah dan Dow Jones menjadi faktor penentu pergerakan IHSG hari ini."Kalau Dow Jones dan IHSG menguat, IHSG akan naik,"ucap dia.
Di sisi lain, Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengungkapkan, untuk batas bawah IHSG diperkirakan akan berada di 5.689-5.718. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5803- 5860.
"Berdasarkan indikator, adapun MACD sudah berada di area negatif. Sementara itu, indikator Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. Terlihat pola upward bar sehingga diharapkan agar pergerakan indeks saham masih berpotensi menguat,"kata dia.
Sementara itu, untuk sentimen makro ekonomi seperti nilai tukar rupiah akan tetap mempengaruhi IHSG. Selain itu, dipengaruhi pula oleh pergerakan inflasi yang cukup rendah pada pengumuman kemarin."Saya yakin akan tetap menjadi katalis positif bagi IHSG,"terang dia.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular