Bunga Acuan Naik, Pasar Obligasi Lanjutkan Reli
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
02 July 2018 11:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Surat Berharga Negara (SBN) menguat tipis pada awal perdagangan hari ini. Faktor internal dan eksternal membantu penguatan pasar obligasi dalam negeri.
Pada Senin (2/7/2018), data Reuters menunjukkan harga obligasi dua dari empat seri acuan (benchmark) naik, sehingga menekan imbal hasil (yield) di pasar sekunder. Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar.
Dua seri yang menguat adalah FR0063 (acuan 5 tahun), FR0064 (acuan 10 tahun). Dua seri lain yaitu FR0065 (acuan 15 tahun) dan FR0075 (acuan 20 tahun) masing-masing flat dan belum ditransaksikan pagi ini.
Pada awal semester II-2018 ini, harga FR0063 naik dan menekan yield 6 basis poin (bps) menjadi 7,54%. Hal serupa terjadi pada FR0064, yang mengalami penurunan yield sebesar 7 bps menjadi 7,73%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.
Di Negeri Paman Sam, harga obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun 5 bps sepanjang pekan lalu menjadi 2,85%, dari 2,9% pekan sebelumnya. Sentimen positif kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) ternyata masih cukup besar hari ini sehingga mengangkat harga sekaligus menekan yield obligasi Indonesia.
Kenaikan suku bunga acuan diharapkan dapat meredakan aliran keluar dana investor asing (capital outflows) yang terjadi di tengah memanasnya perang dagang dan penguatan dolar AS. Padahal secara ekonomi wajar, jika suku bunga acuan naik maka yield di pasar obligasi juga akan tertekan. Pagi ini, nilai tukar rupiah sedang melemah 0,17% menjadi Rp 14.350/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Pemerintah Cari Utang Dolar Lagi, Uangnya Buat Buyback
Pada Senin (2/7/2018), data Reuters menunjukkan harga obligasi dua dari empat seri acuan (benchmark) naik, sehingga menekan imbal hasil (yield) di pasar sekunder. Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar.
Dua seri yang menguat adalah FR0063 (acuan 5 tahun), FR0064 (acuan 10 tahun). Dua seri lain yaitu FR0065 (acuan 15 tahun) dan FR0075 (acuan 20 tahun) masing-masing flat dan belum ditransaksikan pagi ini.
![]() |
Di Negeri Paman Sam, harga obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun 5 bps sepanjang pekan lalu menjadi 2,85%, dari 2,9% pekan sebelumnya. Sentimen positif kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) ternyata masih cukup besar hari ini sehingga mengangkat harga sekaligus menekan yield obligasi Indonesia.
Kenaikan suku bunga acuan diharapkan dapat meredakan aliran keluar dana investor asing (capital outflows) yang terjadi di tengah memanasnya perang dagang dan penguatan dolar AS. Padahal secara ekonomi wajar, jika suku bunga acuan naik maka yield di pasar obligasi juga akan tertekan. Pagi ini, nilai tukar rupiah sedang melemah 0,17% menjadi Rp 14.350/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Pemerintah Cari Utang Dolar Lagi, Uangnya Buat Buyback
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular