Terseret Data Manufaktur China, Bursa Saham Asia Turun

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 July 2018 09:07
Bursa saham utama kawasan Asia dibuka melemah pada perdagangan hari ini.
Foto: REUTERS/Toru Hanai
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia dibuka melemah pada perdagangan hari ini: indeks Nikkei turun 0,32%, indeks Kospi turun 0,17%, dan indeks Shanghai turun 0,21%. Satu-satunya yang bisa menguat adalah indeks Strait Times (+0,27%), sementara perdagangan bursa saham Hong Kong diliburkan seiring dengan peringatan Sar Establishment Day.

Penguatan Wall Street pada hari Jumat (29/6/2018) tak mampu mengangkat kinerja bursa saham Benua Kuning. Sentimen negatif yang datang dari China lebih mendominasi perdagangan hari ini.

Pada hari Sabtu (30/6/2018), manufacturing PMI periode Juni versi China Federation of Logistics and Purchasing diumumkan di level 51,5, lebih rendah dari konsensus yang dihimpun oleh Reuters di level 51,6.

Beberapa saat yang lalu, data yang sama versi Markit diumumkan di level 51, lagi-lagi lebih rendah dari konsensus yang sebesar 51,1.

Sebagai catatan, angka di atas 50 menandakan adanya ekspansi sektor manufaktur jika dibandingkan periode sebelumnya. Namun, angka yang lebih rendah dari konsensus menunjukkan bahwa ekspansinya tak sekencang yang diharapkan pelaku pasar.

Bagi perekonomian seperti China yang sangat mengandalkan sektor manufaktur, lambatnya ekspansi di sektor ini tentu mengancam laju perekonomian yang juga tengah diterpa sentimen negatif dari aktivitas pemerintahnya dalam mengurangi tumpukan utang sektor swasta yang menggunung. Terlebih, risiko perang dagang juga terus mengintai, bahkan sudah meluas menjadi perang di bidang investasi.

Mengingat posisi China sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, kabar tersebut tentu bukan berita baik bagi pasar saham.
(ank/hps) Next Article AS-China Makin Panas, Bursa Asia Kian Terjebak di Zona Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular