Didukung Data Ekonomi, Bursa Saham Utama Asia Menguat

Houtmand P Saragih & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
29 June 2018 17:17
Bursa saham utama kawasan Asia ditutup menguat pada perdagangan terakhir di minggu ini.
Foto: REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia ditutup menguat pada perdagangan terakhir di minggu ini: indeks Nikkei naik 0,15%, indeks Kospi naik 0,51%, indeks Strait Times naik 0,34%, indeks Shanghai naik 2,2%, dan indeks Hang Seng naik 1,61%.

Sentimen positif mewarnai jalanya perdagangan bursa saham Benua Kuning pada hari ini. Pertama, adanya indikasi kebijakan proteksionis AS terhadap negara-negara mitra dagangnya belum memberikan dampak yang signifikan bagi sektor riil.

Hal ini terlihat dari rilis data-data ekonomi yang diumumkan hari ini. Tingkat pengangguran di Jepang per akhir Mei secara mengejutkan diumumkan di level 2,2%, jauh lebih rendah dari konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar 2,5%.

Kemudian, pembacaan awal untuk data pertumbuhan output industri periode Mei tercatat hanya sebesar -0,2% MoM, jauh lebih baik dari konsensus yang memperkirakan penurunan hingga 1,1% MoM.

Dari Korea Selatan, data pertumbuhan output industri periode Mei diumumkan sebesar 0,9% YoY, lebih tinggi dari ekspektasi yang sebesar 0,5% YoY saja.

Kedua, memudarnya persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan sebanyak 4 kali oleh the Fed, seiring dengan data-data ekonomi AS yang kurang menggembirakan.

US Bureau of Economic Analysis merevisi pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal I-2018 dari 2,2% Q to Q (annualized) menjadi 2%, di luar ekspektasi pasar yang memperkirakan tidak ada revisi.

Kemudian, klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 23 Juni diumumkan sebanyak 227.000 jiwa, lebih buruk dari ekspektasi pasar yang memperkirakan sebanyak 220.000 jiwa.

Rilis dua data ekonomi tersebut menandakan bahwa ekonomi AS sejatinya belum panas-panas amat sehingga tak ada urgensi untuk menaikkan suku bunga acuan sampai dengan 4 kali pada tahun ini.
(ank) Next Article Kabar Baik China vs Buruk Dari Amerika, Bursa Asia Bervariasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular