
Analis: Jenuh Jual, IHSG Bergerak Mix Cenderung Menguat
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
29 June 2018 08:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan kemarin Kamis (28/6/18), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok hingga 2,08% ke level 5.667,32. IHSG bahkan sempat menyentuh level terendahnya di level 5.661,01.
Pada hari ini beberapa analisis menyatakan bahwa pergerakan IHSG cenderung positif dan berpotensi rebound mengingat kejenuhan jual dari para investor serta sentimen positif dari para investor agar Bank Indonesia (BI) memberikan intervensi pasar dalam menstabilisasi pelemahan mata uang Rupiah melalui keputusan BI 7 Days Repo Rate.
Analisis PT OSO Manajemen Investasi mengatakan bahwa IHSG bergerak secara mixed dan cenderung positif. Ekspektasi pasar terhadap keputusan Dewan Gubernur BI yang diumumkan hari ini diharapkan mampu menutup akhir pekan perdagangan IHSG dengan penguatan.
Namun, sentimen positif dari dalam negeri tersebut dinilai bersifat sementara mengingat isu regional yang masih melawan IHSG untuk bergerak menuju penguatan.
China terus mendevaluasi nilai tukarnya terhadap Dollar AS untuk memperkuat ekspornya menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump yang akan mengenakan tariff senilai US$ 34 miliar yang diberlakukan 6 Juli nanti.
Selain itu, dua bulan berturut-turut neraca perdagangan Indonesia defisit hingga US$1,52 miliar. Sentiment-sentimen tersebut mengindikasikan terjadi permintaan Dollar AS yang tinggi untuk pemenuhan kebutuhan impor, sehingga penguatan IHSG diperkirakan bersifat sementara.
Sementara itu, PT Binaartha Sekuritas mengatakan bahwa pelemahan IHSG kemarin sudah dalam posisi indikator yang menunjukkan over sold atau jenuh jual sehingga diharapkan pergerakan IHSG mengalami rebound hari ini.
Sedangkan Indosurya Sekuritas menambahkan range (kisaran) pergerakan IHSG hari ini berada di level 5.640 hingga level 5.958. Potensi penguatan IHSG hari ini kembali melanjutkan pola uptrend jangka panjang.
Pada perdagangan hari, saham satu saham yang layak dicermati adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Pada hari ini beberapa analisis menyatakan bahwa pergerakan IHSG cenderung positif dan berpotensi rebound mengingat kejenuhan jual dari para investor serta sentimen positif dari para investor agar Bank Indonesia (BI) memberikan intervensi pasar dalam menstabilisasi pelemahan mata uang Rupiah melalui keputusan BI 7 Days Repo Rate.
China terus mendevaluasi nilai tukarnya terhadap Dollar AS untuk memperkuat ekspornya menyusul kebijakan Presiden AS Donald Trump yang akan mengenakan tariff senilai US$ 34 miliar yang diberlakukan 6 Juli nanti.
Selain itu, dua bulan berturut-turut neraca perdagangan Indonesia defisit hingga US$1,52 miliar. Sentiment-sentimen tersebut mengindikasikan terjadi permintaan Dollar AS yang tinggi untuk pemenuhan kebutuhan impor, sehingga penguatan IHSG diperkirakan bersifat sementara.
Sementara itu, PT Binaartha Sekuritas mengatakan bahwa pelemahan IHSG kemarin sudah dalam posisi indikator yang menunjukkan over sold atau jenuh jual sehingga diharapkan pergerakan IHSG mengalami rebound hari ini.
Sedangkan Indosurya Sekuritas menambahkan range (kisaran) pergerakan IHSG hari ini berada di level 5.640 hingga level 5.958. Potensi penguatan IHSG hari ini kembali melanjutkan pola uptrend jangka panjang.
Pada perdagangan hari, saham satu saham yang layak dicermati adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular