
Jelang Penutupan, Saham-saham Konstruksi Dilepas Investor
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
28 June 2018 18:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham konstruksi anjlok dalam jelang penutupan perdagangan. Koreksi dalam saham konstruksi tersebut menjadi pemicu korkesi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Saham-saham emiten konstruksi yang terkoreksi dalam tersebut antara lain, saham PT PP Persero Tbk/PTPP turun 15,60%, PT Waskita Karya Persero Tbk/WSKT koreksi 3,02%, PT Wijaya Karya Persero Tbk/WIKA merosot 4,36%, PT Adhi Karya Persero Tbk/ADHI turun 3,21% hingga PT Jasa Marga Persero Tbk/JSMR anjlok 0,94%.
Penurunan harga saham konstruksi tersbeut mendorong IHSG koreksi hingga 2,08% ke level 5.667,32 pada perdagangan hari ini. Selain dikontribusi oleh pelemahan harga saham dari sektor perbankan, namun juga didorong oleh pelemahan berbagai saham konstruksi.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih mengatakan bahwa terdepresiasinya rupiah membuat investor khawatir bahwa sektor konstruksi akan ikut terkena dampak negatif dengan tingginya harga material yang berasal dari luar negeri atau impor.
Selain itu, perkiraan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga menambah kekhawatiran investor.
"Depresiasi masuk, juga dengan Rapat Dewan Gubernur BI memberikan efek. Kalau untuk konstruksi karena mereka menggunakan dana talangan yang cukup besar untuk pembangunan serta material kan juga impor," ujar Alfatih saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (28/6/2018).
Sementara itu, Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan bahwa kekhawatiran investor tersebut diperkirakan tidak berlangsung lama. Jika BI menaikkan suku bunga, kekhawatiran para investor diperkirakan mulai menurun ketika keputusan tersebut ditetapkan.
"Jadi itu sale on rumor, jadi rumornya menaikkan suku bunga menjatuhkan bursa saham namun kalau sudah dinaikkan maka kedepannya saham-saham bisa menguat kembali," ujar Nico.
(hps/hps) Next Article Saham-saham Konstruksi Mulai Bergerak Liar, Ada Apa?
Saham-saham emiten konstruksi yang terkoreksi dalam tersebut antara lain, saham PT PP Persero Tbk/PTPP turun 15,60%, PT Waskita Karya Persero Tbk/WSKT koreksi 3,02%, PT Wijaya Karya Persero Tbk/WIKA merosot 4,36%, PT Adhi Karya Persero Tbk/ADHI turun 3,21% hingga PT Jasa Marga Persero Tbk/JSMR anjlok 0,94%.
Penurunan harga saham konstruksi tersbeut mendorong IHSG koreksi hingga 2,08% ke level 5.667,32 pada perdagangan hari ini. Selain dikontribusi oleh pelemahan harga saham dari sektor perbankan, namun juga didorong oleh pelemahan berbagai saham konstruksi.
Selain itu, perkiraan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga menambah kekhawatiran investor.
"Depresiasi masuk, juga dengan Rapat Dewan Gubernur BI memberikan efek. Kalau untuk konstruksi karena mereka menggunakan dana talangan yang cukup besar untuk pembangunan serta material kan juga impor," ujar Alfatih saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (28/6/2018).
Sementara itu, Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan bahwa kekhawatiran investor tersebut diperkirakan tidak berlangsung lama. Jika BI menaikkan suku bunga, kekhawatiran para investor diperkirakan mulai menurun ketika keputusan tersebut ditetapkan.
"Jadi itu sale on rumor, jadi rumornya menaikkan suku bunga menjatuhkan bursa saham namun kalau sudah dinaikkan maka kedepannya saham-saham bisa menguat kembali," ujar Nico.
(hps/hps) Next Article Saham-saham Konstruksi Mulai Bergerak Liar, Ada Apa?
Most Popular