Sri Mulyani: RI Tak Bisa Hindari Keperkasaan Dolar AS

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 June 2018 11:37
Indonesia tidak akan bisa lari dari gejolak perekonomian global.
Foto: CNBC Indonesia/Monica Wareza
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia tidak akan bisa lari dari gejolak perekonomian global. Ketika ekonomi dunia bergejolak, sendi-sendi perekonomian tentu saja akan ikut terpengaruh.

Hal tersebut dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespons penguatan dolar AS yang pada hari ini, Kamis (28/6/2018) menembus level Rp 14.200/US$.

Menurut bendahara negara, sentimen yang sifatnya berasal dari gejolak ekonomi global seperti kenaikan bunga acuan AS, memang akan memengaruhi aliran modal. Indonesia, pun tak bisa menghindar.

"Kalau yang sifatnya relatif, seperti perubahan karena kebijakan AS, penguatan dolar, dan arus modal, maka kita perlu mitigasi. Kalau menghilangkan sama sekali, tidak mungkin," kata Sri Mulyani, Kamis (28/6/2018).

Berdasarkan kurs auan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), rupiah berada di Rp 14.271/US$, melemah 0,76% dibandingkan pentupan sebelum libur Pilkada, atau terlemah sejak Oktober 2015.

Pada puku 11:00 WIB, dolar AS pun semakin mendekat ke level Rp 14.300/US$. Di pasar spot, US$ 1 ditransaksikan di Rp 14.277.

Sementara dari dalam negeri, otoritas fiskal maupun otoritas moneter terus berupaya melakukan mitigasi. Pemerintah berupaya menjaga kerangka fiskal, sementara BI melalui kebijakan moneternya menstabilisasi.

"Kami akan terus bekerja sama, dan dari sisi eksternal balance akan terus diperbaiki meskipun dampaknya jangka menengah panjang," tegasnya.


(dru) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular