Dolar AS Rp 14.180, Pelemahan Rupiah Terdalam Kedua di Asia
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 June 2018 12:35

Dari dalam negeri, hampir tidak ada sentimen yang bisa menopang rupiah. Bahkan sentimen yang ada cenderung negatif, karena kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) merilis dana neraca perdagangan Mei 2018 yang defisit US$ 1,52 miliar.
Ini membuat investor bertanya-tanya mengenai nasib transaksi berjalan (current account) pada kuartal II-2018. Sebab, pada April 2018 pun neraca perdagangan membukukan defisit yang lebar yakni US$ 1,63 miliar.
Kemungkinan transaksi berjalan pada kuartal II-2018 akan mengalami defisit yang lebih besar dibandingkan kuartal sebelumnya. Pada kuartal I-2018, defisit transaksi berjalan adalah 2,15% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Pembacaan ini membuat rupiah seakan kekurangan fondasi untuk menguat karena minimnya sokongan devisa dari sektor perdagangan. Apalagi aliran dana di pasar keuangan pun relatif seret, karena investor asing masih membukukan jual bersih Rp 211,1 miliar sampai Sesi I perdagangan di pasar saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Ini membuat investor bertanya-tanya mengenai nasib transaksi berjalan (current account) pada kuartal II-2018. Sebab, pada April 2018 pun neraca perdagangan membukukan defisit yang lebar yakni US$ 1,63 miliar.
Kemungkinan transaksi berjalan pada kuartal II-2018 akan mengalami defisit yang lebih besar dibandingkan kuartal sebelumnya. Pada kuartal I-2018, defisit transaksi berjalan adalah 2,15% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular