AS Kian Agresif Serang Mitra Dagang, Bursa Saham Asia Koreksi

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
25 June 2018 17:20
The People's Bank of China (PBOC) memutuskan untuk memangkas rasio Giro Wajib Minimum (GWM) bagi bank-bank tertentu sebesar 50bps.
Foto: REUTERS/Bobby Yip/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia berguguran pada perdagangan pertama di pekan ini: indeks Nikkei turun 0,79%, indeks Shanghai turun 1,04%, indeks Hang Seng turun 1,29%, dan indeks Strait Times turun 0,81%. Satu-satunya yang bisa menghijau adalah indeks Kospi, walaupun tipis saja (+0,03%).

Sentimen positif yang datang dari China tak mampu mengangkat kinerja bursa saham Benua Kuning. Pada hari Minggu (24/6/2018), The People's Bank of China (PBOC) memutuskan untuk memangkas rasio Giro Wajib Minimum (GWM) bagi bank-bank tertentu sebesar 50 bps.

Dikutip dari Reuters, PBOC mengungkapkan bahwa pemotongan GWM tersebut akan berlaku mulai 5 Juli. Kebijakan ini akan menambah likuiditas di pasar senilai CNY 700 miliar atau setara dengan US $107,65 miliar dan dimaksudkan untuk meningkatkan laju debt-for-equity swaps dan penyaluran kredit bagi perusahaan-perusahaan kecil.

Sebagai catatan, debt-for-equity swaps merupakan sebuah metode restrukturisasi utang dimana pemberi pinjaman (bank) mengonversi utang dari kreditur yang bermasalah menjadi saham. Sebelumnya, hal ini tidak bisa dilakukan dengan cepat seiring dengan dana yang terbatas yang dimiliki oleh bank. Dengan adanya pelonggaran moneter, diharapkan semakin banyak restrukturisasi utang yang bisa dilakukan.

Pelonggaran moneter ini sejatinya berpotensi menjaga laju ekonomi Negeri Panda ditengah-tengah risiko perang dagang dengan AS. Namun, agresifnya langkah AS dalam menyerang mitra dagangnya, termasuk China, terbukti lebih dominan mempengaruhi bursa saham Benua Kuning.

Pada hari Jumat waktu setempat (22/6/2018), Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan bea masuk senilai 20% bagi produk mobil asal Uni Eropa. Melalui akun Twitter, Trump mengatakan bahwa jika bea masuk dan penghalang perdagangan yang ditetapkan Uni Eropa tak dicabut, maka kebijakan tersebut akan diambil.

"Berdasarkan bea masuk dan penghalang perdagangan yang telah lama diterapkan bagi AS, perusahaan, dan pekerjanya oleh Uni Eropa, jika bea masuk dan penghalang perdagangan tersebut tidak dicabut, kami akan mengenakan bea masuk 20% atas mobil-mobil mereka yang diekspor ke AS. Bangun pabrik di sini!" tegas Trump melalui akun @realDonaldTrump

Memanasnya tensi antara AS dengan blok ekonomi raksasa tersebut dikhawatirkan akan berdampak signifikan bagi laju ekonomi kedua belah pihak. Masalahnya, pihak Uni Eropa sudah menyatakan tak akan diam atas ancaman dari Gedung Putih.

"Kalau AS akan mengenakan bea masuk, maka kami tidak punya pilihan. Kami siap bertindak," tegas Jyrki Katainen, Wakil Presiden Komisi Uni Eropa, seperti dikutip dari Reuters.

Teranyar, Presiden AS Donald Trump berencana melarang banyak perusahaan China berinvestasi pada perusahaan teknologi AS dan akan memblokir ekspor teknologi ke China, The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan pada Minggu malam (24/6/2018), mengutip orang-orang yang akrab dengan masalah ini, seperti dilansir dari CNBC International.

Kedua langkah tersebut rencananya akan diumumkan akhir pekan ini. Langkah ini dimaksudkan untuk menghalangi program "Made in China 2025", sebuah prakarsa untuk menjadikan China sebagai pemimpin global dalam bidang teknologi.
(ank/hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular