
Analisis Teknikal
Didukung Sentimen Positif, Pekan Ini BBCA Berpotensi Naik
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
25 June 2018 11:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja saham sektor keuangan anjlok 4,68% dari periode 6 Juni hingga 22 Juni 2018 dan ditutup pada level 1.028. Salah satu yang menjadi pemicu penurunan sektor ini adalah koreksi harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) pada periode yang sama.
Salah satu pemicunya adalah, rencana Bank Indonesia melakukan relaksasi aturan Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor.
Sentimen lainya adalah adanya keterangan resmi bahwa BBCA akan mengakuisisi bank kecil. Menurut Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan calon bank yang akan diakuisisi namun, pihaknya akan menyelesaikannya dalam tiga bulan mendatang.
Bagaimana saham BBCA dilihat dari sisi teknikal, Tim Research CNBC Indonesia melakukan ulasan sebagai berikut:
(Sumber: Reuters)
Saham BBCA bergerak uptrend secara jangka panjang (primary tren), namun pada jangka menengah (Secondary trend) BBCA bergerak menyamping (sideways) di antara level 21.150 - 23.000. Terlihat harga saham BBCA mulai bergerak menjauhi support nya di level 21.150.
Saham BBCA menyimpan potensi penguatan pada perdagangan pekan depan, pada perdagangan terakhir nya BBCA membentuk pola lilin putih (white candle) dengan volume yang meningkat, hal ini mengindikasikan bahwa buyer cukup yakin dengan pergerakan saham BBCA pada pekan depan.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal, saham BBCA bergerak di bawah rerata pergerakan 50 hari (MA-50), pergerakan 20 hari (MA-20) yang menandakan harga cenderung bergerak turun, namun demikian harga terlihat sudah mulai berbalik arah dengan mulai mendekat ke garis pergerakan 5 hari nya (MA-5).
Meskipun diproyeksikan menguat, volatilitas IHSG perlu diperhatikan oleh para investor, mengingat pada Kamis (28/6/2018) akan diselenggarakan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dimana BI7 Day RR berpotensi dinaikan untuk mengurangi dampak pelemahan Rupiah.
(hps) Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini
Namun pada akhir pekan lalu, shaham berkode BBCA itu ditutup naik tajam 3,66% ke level Rp 21.925/saham atau bertambah 775 poin dengan volume transaksi 19 juta unit saham pada Jum'at (22/6/2018) senilai Rp 415 miliar. Dimana investor asing tercatat melakukan akumulasi beli bersih (net buy) sebesar Rp 63 miliar.
Salah satu pemicunya adalah, rencana Bank Indonesia melakukan relaksasi aturan Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor.
Sentimen lainya adalah adanya keterangan resmi bahwa BBCA akan mengakuisisi bank kecil. Menurut Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan calon bank yang akan diakuisisi namun, pihaknya akan menyelesaikannya dalam tiga bulan mendatang.
Bagaimana saham BBCA dilihat dari sisi teknikal, Tim Research CNBC Indonesia melakukan ulasan sebagai berikut:
![]() |
(Sumber: Reuters)
Saham BBCA menyimpan potensi penguatan pada perdagangan pekan depan, pada perdagangan terakhir nya BBCA membentuk pola lilin putih (white candle) dengan volume yang meningkat, hal ini mengindikasikan bahwa buyer cukup yakin dengan pergerakan saham BBCA pada pekan depan.
Mengacu pada beberapa indikator teknikal, saham BBCA bergerak di bawah rerata pergerakan 50 hari (MA-50), pergerakan 20 hari (MA-20) yang menandakan harga cenderung bergerak turun, namun demikian harga terlihat sudah mulai berbalik arah dengan mulai mendekat ke garis pergerakan 5 hari nya (MA-5).
Meskipun diproyeksikan menguat, volatilitas IHSG perlu diperhatikan oleh para investor, mengingat pada Kamis (28/6/2018) akan diselenggarakan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dimana BI7 Day RR berpotensi dinaikan untuk mengurangi dampak pelemahan Rupiah.
(hps) Next Article Cek Dulu Arah Gerak IHSG Sebelum Cari Cuan Hari Ini
Most Popular