Nantikan Data Ekspor-Impor, IHSG Dibuka Menguat 0,54%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
25 June 2018 09:29
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,54% ke level 5.853,76.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,54% ke level 5.853,76. Perdagangan IHSG hari ini dibayangi sejumlah risiko.

Pertama, pelemahan rupiah. Sampai dengan berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,25% di pasar spot ke level Rp 14.110/dolar AS. Pelemahan rupiah ini wajib diwaspadai oleh investor. Pasalnya, indeks dolar AS justru sedang melemah sebesar 0,01% ke level 94,507.

Seiring dengan pelemahan rupiah, investor asing mencatatkan jual bersih walaupun belum begitu besar, yakni senilai Rp 3,66 miliar.

Nampaknya, pelemahan rupiah dipicu oleh persepsi bahwa defisit neraca perdagangan akan lebih lebar dari ekspektasi para ekonom. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 8,38% secara year-on-year (YoY), sementara impor diperkirakan tumbuh 12,13% YoY. Defisit neraca perdagangan lantas diproyeksikan sekitar US$ 1 juta. Data tersebut akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada pukul 11:00 WIB.

Jika defisit neraca perdagangan ternyata memang lebih lebar dari perkiraan, rupiah bisa melemah semakin dalam dan investor asing bisa semakin gencar melakukan aksi jual. Ini tentu bukan kabar baik bagi IHSG.

Kedua, perang dagang. Teranyar, AS mengancam akan mengenakan bea masuk senilai 20% bagi mobil-mobil asal Uni Eropa yang diekspor ke AS.

"Berdasarkan bea masuk dan penghalang perdagangan yang telah lama diterapkan bagi AS, perusahaan, dan pekerjanya oleh Uni Eropa, jika bea masuk dan penghalang perdagangan tersebut tidak dicabut, kami akan mengenakan bea masuk 20% atas mobil-mobil mereka yang diekspor ke AS. Bangun pabrik di sini!" tegas Trump melalui akun @realDonaldTrump

Memanasnya tensi antara AS dengan blok ekonomi raksasa tersebut dikhawatirkan akan berdampak signifikan bagi laju ekonomi kedua belah pihak. Masalahnya, pihak Uni Eropa sudah menyatakan tak akan diam atas ancaman dari Gedung Putih.

"Kalau AS akan mengenakan bea masuk, maka kami tidak punya pilihan. Kami siap bertindak," tegas Jyrki Katainen, Wakil Presiden Komisi Uni Eropa, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA



(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular