
Rupiah Melemah lagi, IHSG Sempat Tinggalkan Level 5.800
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 June 2018 09:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) resmi meninggalkan level 5.800 pada pagi hari ini. Dibuka di level 5.820,19, IHSG kini diperdagangkan di level 5.793,02 atau melemah 0,5% dibandingkan penutupan kemarin (21/6/2018).
Pelemahan rupiah kembali menjadi momok bagi bursa saham dalam negeri. Kini, rupiah diperdagangkan di level Rp 14.100/dolar AS di pasar spot, melemah 0,01% dibandingkan posisi kemarin.
Seiring pelemahan rupiah, investor asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 92 miliar.
Dolar AS memang kembali berada dalam posisi yang perkasa; indeks dolar AS menguat 0,12% ke level 94,86. Persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan the Federal Reserve sebanyak 4 kali kembali menyeruak pasca rilis data tenaga kerja yang menggembirakan.
Klaim pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 16 Juni tercatat di level 218.000, lebih rendah dibandingkan ekspektasi yang sebesar 220.000.
Kemudian, isu perang dagang yang masih kental terasa membuat investor belum berani menyentuh saham-saham di Indonesia. Menurut CNBC Global CFO Council quarterly survey, ketidakpastian di bidang perdagangan telah menjadi risiko utama bagi korporasi. Sasaran dari survei ini adalah para CFO dari perusahaan terkemuka di dunia seperti Facebook, Starbucks, dan PayPal.
Dari survei tersebut, diketahui bahwa sebanyak 58,1 responden menganggap bahwa kebijakan dagang AS akan membawa dampak negatif bagi perusahaan mereka dalam waktu 6 bulan ke depan; 9,3% CFO mengatakan dampaknya akan 'sangat negatif'.
Dari dalam negeri, tak ada rilis data ekonomi penting yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari ini.
(ank/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Pelemahan rupiah kembali menjadi momok bagi bursa saham dalam negeri. Kini, rupiah diperdagangkan di level Rp 14.100/dolar AS di pasar spot, melemah 0,01% dibandingkan posisi kemarin.
Seiring pelemahan rupiah, investor asing mencatatkan jual bersih senilai Rp 92 miliar.
Klaim pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 16 Juni tercatat di level 218.000, lebih rendah dibandingkan ekspektasi yang sebesar 220.000.
Kemudian, isu perang dagang yang masih kental terasa membuat investor belum berani menyentuh saham-saham di Indonesia. Menurut CNBC Global CFO Council quarterly survey, ketidakpastian di bidang perdagangan telah menjadi risiko utama bagi korporasi. Sasaran dari survei ini adalah para CFO dari perusahaan terkemuka di dunia seperti Facebook, Starbucks, dan PayPal.
Dari survei tersebut, diketahui bahwa sebanyak 58,1 responden menganggap bahwa kebijakan dagang AS akan membawa dampak negatif bagi perusahaan mereka dalam waktu 6 bulan ke depan; 9,3% CFO mengatakan dampaknya akan 'sangat negatif'.
Dari dalam negeri, tak ada rilis data ekonomi penting yang dijadwalkan untuk dirilis pada hari ini.
(ank/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular