
Dibuka Positif, IHSG Langsung Meluncur ke Zona Merah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 June 2018 09:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca dibuka menguat tipis 0,1%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung meluncur ke zona merah. Sampai dengan berita ini diturunkan, IHSG melemah 0,21% ke level 5.871,54.
Pelemahan rupiah menjadi momok utama bagi laju IHSG pada pagi hari ini. Pasca dibuka melemah 0,32%, rupiah terus meluncur turun. Kini US$ 1 dihargai sebesar Rp 14.091/dolar AS di pasar spot, melemah 1,19% dibandingkan posisi penutupan terakhir.
Dolar AS memang tengah perkasa. Hingga berita ini diturunkan, indeks dolar AS menguat hingga 0,15% ke level 95,197. Kuatnya dolar AS didorong oleh pernyataan Gubernur the Federal Reserve Jerome Powell.
Berbicara dalam forum ekonomi European Central Bank (ECB) di Sintra, Portugal, Powell kembali menegaskan komitmen bank sentral untuk menaikkan suku bunga secara gradual.
"Dengan ekonomi AS yang semakin kuat, maka kemungkinan kenaikan suku bunga acuan secara bertahap tetap kuat, meski pasar tenaga kerja belum sepenuhnya pulih," kata Powell, dikutip dari Reuters.
Kemudian, perdagangan hari ini merupakan yang pertama bagi rupiah pasca libur lebaran. Pada saat libur lebaran, the Fed menaikkan suku bunga sebanyak 25bps sembari memproyeksikan kenaikan sebanyak 2 kali lagi pada tahun ini (4 kali secara keseluruhan).
Akibatnya, pada perdagangan hari ini investor baru mendapat kesempatan untuk melakukan price-in atas hal tersebut.
Sinyal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) tak bisa berbicara banyak dalam meredam pelemahan rupiah.
(ank/hps) Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?
Pelemahan rupiah menjadi momok utama bagi laju IHSG pada pagi hari ini. Pasca dibuka melemah 0,32%, rupiah terus meluncur turun. Kini US$ 1 dihargai sebesar Rp 14.091/dolar AS di pasar spot, melemah 1,19% dibandingkan posisi penutupan terakhir.
Dolar AS memang tengah perkasa. Hingga berita ini diturunkan, indeks dolar AS menguat hingga 0,15% ke level 95,197. Kuatnya dolar AS didorong oleh pernyataan Gubernur the Federal Reserve Jerome Powell.
"Dengan ekonomi AS yang semakin kuat, maka kemungkinan kenaikan suku bunga acuan secara bertahap tetap kuat, meski pasar tenaga kerja belum sepenuhnya pulih," kata Powell, dikutip dari Reuters.
Kemudian, perdagangan hari ini merupakan yang pertama bagi rupiah pasca libur lebaran. Pada saat libur lebaran, the Fed menaikkan suku bunga sebanyak 25bps sembari memproyeksikan kenaikan sebanyak 2 kali lagi pada tahun ini (4 kali secara keseluruhan).
Akibatnya, pada perdagangan hari ini investor baru mendapat kesempatan untuk melakukan price-in atas hal tersebut.
Sinyal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) tak bisa berbicara banyak dalam meredam pelemahan rupiah.
(ank/hps) Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular