
Update: Barito Pacific Bagi Dividen Rp 22-Rp 25/saham
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 June 2018 14:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mendapat restu dari para pemegang saham, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) memutuskan membagikan dividen sebanyak US$ 30 juta setara dengan 25% dari laba sebesar USD 118 juta. Dividen diambil dari laba PT Barito Pacific Tbk ansich (non konsolidasi) 2017, sebesar USD 118 juta, tidak termasuk laba konsolidasi senilai USD 279,9 juta.
Jumlah tersebut berbeda dari yang sebelumnya disebutkan Direktur Utama BRPT Agus Salim Pangestu dan sekaligus ralat atas berita sebelumnya yang menyebutkan, membagikan dividen 32% dari laba bersih 2017 sebesar US$ 113 juta atau setara sekitar 1,75 triliun.
Semua pemegang saham akan mendapatkan Rp 22-Rp 25/saham untuk setiap saham yang dimiliki.
Direktur Utama BRPT Agus Salim Pangestu menjelaskan, besaran dividen tersebut menyesuaikan dari hasil rights issue atau penerbitan saham baru yang telah dilakukan perusahaan.
"Ketentuan dividen per saham itu mengikuti hasil rights issue, karena hasil rights issue menentukan faktor pembagi, kalau banyak yang subscribe akan semakin kecil, tapi kami pastikan tetap di Rp 22-Rp 25," terang Agus kepada media saat dijumpai usai melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS), di Jakarta, Jumat (8/6).
Sebagai informasi, perusahaan tengah melangsungkan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II untuk penerbitan saham baru mereka yang sebanyak 4,39 miliar, dengan harga penawaran di Rp 2.330 per lembar saham. Aksi ini sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (7/6).
Setelah penerbitan saham baru tersebut, perusahaan memperkirakan dapat meraih dana segar sebesar Rp 10,25 triliun yang akan digunakan untuk mengakuisisi 66,67% saham Star Energy Group Holdings Pte Ltd.
"Kami optimistis, melalui ekspansi ke sektor energi dan didukung pertumbuhan positif dari bisnis petrokimia secara berkelanjutan akan mampu menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan bisnis Barito Group di masa yang akan datang," tambah Agus.
Sepanjang 2017, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar US$ 279,9 juta, meningkat dari pencapaian periode sebelumnya yang sebesar US$ 279,8 juta di 2016. Pendapatan bersih perusahaan pun tercatat meningkat sebesar US$ 2,45 miliar, tumbuh 25.1% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,96 miliar.
Peningkatan kinerja ini didorong oleh pertumbuhan kinerja positif dari sejumlah anak usaha, terutama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), selain itu, peningkatan pendapatan juga dipengaruhi kemampuan manajemen dalam mengelola sisi pengeluaran dan beban.
Pada 2017, BRPT mencatatkan penurunan beban penjualan menjadi US$ 44,19 miliar dari tahun sebelumnya yang senilai US$ 44,48 miliar. Sementara itu, jumlah aset yang dimiliki perseroan naik 42% menjadi US$ 3,64 miliar, dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2,57 miliar.
RUPS juga menyetujui perubahan susunan direksi, dengan menyetujui pengunduran diri lbu Salwati Agustina dan Bapak Henky Susanto sebagai direksi perseroan.
(hps) Next Article Rights Issue Sukses, Barito Pacific Resmi Caplok Star Energy
Jumlah tersebut berbeda dari yang sebelumnya disebutkan Direktur Utama BRPT Agus Salim Pangestu dan sekaligus ralat atas berita sebelumnya yang menyebutkan, membagikan dividen 32% dari laba bersih 2017 sebesar US$ 113 juta atau setara sekitar 1,75 triliun.
Semua pemegang saham akan mendapatkan Rp 22-Rp 25/saham untuk setiap saham yang dimiliki.
"Ketentuan dividen per saham itu mengikuti hasil rights issue, karena hasil rights issue menentukan faktor pembagi, kalau banyak yang subscribe akan semakin kecil, tapi kami pastikan tetap di Rp 22-Rp 25," terang Agus kepada media saat dijumpai usai melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS), di Jakarta, Jumat (8/6).
Sebagai informasi, perusahaan tengah melangsungkan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II untuk penerbitan saham baru mereka yang sebanyak 4,39 miliar, dengan harga penawaran di Rp 2.330 per lembar saham. Aksi ini sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (7/6).
Setelah penerbitan saham baru tersebut, perusahaan memperkirakan dapat meraih dana segar sebesar Rp 10,25 triliun yang akan digunakan untuk mengakuisisi 66,67% saham Star Energy Group Holdings Pte Ltd.
"Kami optimistis, melalui ekspansi ke sektor energi dan didukung pertumbuhan positif dari bisnis petrokimia secara berkelanjutan akan mampu menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan bisnis Barito Group di masa yang akan datang," tambah Agus.
Sepanjang 2017, perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar US$ 279,9 juta, meningkat dari pencapaian periode sebelumnya yang sebesar US$ 279,8 juta di 2016. Pendapatan bersih perusahaan pun tercatat meningkat sebesar US$ 2,45 miliar, tumbuh 25.1% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,96 miliar.
Peningkatan kinerja ini didorong oleh pertumbuhan kinerja positif dari sejumlah anak usaha, terutama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), selain itu, peningkatan pendapatan juga dipengaruhi kemampuan manajemen dalam mengelola sisi pengeluaran dan beban.
Pada 2017, BRPT mencatatkan penurunan beban penjualan menjadi US$ 44,19 miliar dari tahun sebelumnya yang senilai US$ 44,48 miliar. Sementara itu, jumlah aset yang dimiliki perseroan naik 42% menjadi US$ 3,64 miliar, dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 2,57 miliar.
RUPS juga menyetujui perubahan susunan direksi, dengan menyetujui pengunduran diri lbu Salwati Agustina dan Bapak Henky Susanto sebagai direksi perseroan.
(hps) Next Article Rights Issue Sukses, Barito Pacific Resmi Caplok Star Energy
Most Popular