Dihajar Luar-Dalam, IHSG Dibuka Melemah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
08 June 2018 09:29
IHSG dibuka melemah 0,38% pada perdagangan hari ini ke level 6.083,33.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,38% pada perdagangan hari ini ke level 6.083,33. Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang sudah terlebih dahulu dibuka di zona merah.

Indeks Nikkei dibuka melemah 0,1%, indeks Kospi dibuka melemah 0,11%, indeks Strait Times dibuka melemah 0,37%, indeks Shanghai dibuka melemah 0,29%, dan indeks Hang Seng dibuka melemah 0,25%.

IHSG dihajar luar-dalam menjelang libur panjang. Dari dalam negeri, indeks penjualan ritel periode April 2018 tercatat hanya tumbuh sebesar 4,1% secara year-on-year (YoY). Walaupun meningkat dibandingkan capaian bulan sebelumnya yang sebesar 2,5% YoY, nilainya masih lebih rendah jika dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 4,2% YoY.

Hal ini menandakan bahwa konsumsi masyrakat Indonesia masih berada dalam tekanan. Kemudian, angka sementara untuk pertumbuhan penjualan ritel bulan Mei 2018 tercatat sebesar 4,4% YoY, tak jauh berbeda dengan capaian Mei 2017 yang sebesar 4,3% YoY. Padahal, bulan puasa tahun ini sudah dimulai sejak pertengahan Mei, sementara bulan puasa tahun lalu baru dimulai pada akhir Mei.

Dari sisi eksternal, pelaku pasar dibuat grogi menjelang pertemuan negara-negara anggota G7 di Quebec, Kanada. Pasalnya, aura perpecahan sudah dilontarkan dari para pemimpin negara-negara dengan nilai pereknomian jumbo itu.

Presiden Trump memberi sinyal bahwa dirinya akan tetap pada pendirian untuk mengenakan bea masuk terhadap baja dan aluminium asal Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa.

"Memang ada perbedaan pendapat. Beliau (Presiden Trump) tetap pada pendiriannya, dan beliau akan membicarakan itu dengan mereka," terang Larry Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa anggota G7 yang lain siap kehilangan AS jika Trump terus ngotot menebar ancaman perang dagang.

"Mungkin presiden AS tidak peduli kalau diasingkan, tetapi kami pun tidak ada masalah jika harus menjadi enam. Sebab enam ini merepresentasikan nilai, pasar ekonomi, dan kekuatan besar di percaturan internasional," tegas Macron.

Macron pun menegaskan bahwa dirinya tak akan menandatangani pernyataan bersama (joint statement) jika tak ada kemajuan dalam hal bea masuk dan isu-isu lainnya, terang salah satu sumber yang mengetahui masalah tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg.

Kemudian, Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan pertemuan G7 akan diwarnai oleh diskusi yang sulit.

"Saya tentu akan berbicara dengan Presiden AS seputar perkembangan terkini, terutama di bidang perdagangan. Namun sepertinya diskusi akan sedikit sulit," ungkap Merkel, dikutip dari Reuters.

Jika friksi di bidang perdagangan antara AS dengan negara-negara sekutunya tak bisa diselesaikan dalam pertemuan ini, maka kecil kemungkinan masalah ini akan bisa dituntaskan dalam waktu yang relatif singkat. Mengingat bea masuk sudah mulai diberlakukan, maka pemulihan ekonomi dunia kini menjadi taruhannya.
(ank/hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular