
Terombang-ambing Isu Eksternal, Rupiah Melemah 0,11% Hari Ini
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 June 2018 16:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah hari ini. Tidak adanya sentimen domestik yang menopang membuat rupiah terombang-ambing di antara isu eksternal.
Pada Kamis (7/6/2018), US$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 13.865. Rupiah melemah 0,11% dibandingkan penutupan kemarin.
Sejak pembukaan, rupiah memang sudah tertekan. Posisi terlemah rupiah hari ini ada di Rp 13.882/US$.
Seperti halnya rupiah, mata uang utama Asia pun melemah. Dengan depresiasi 0,11%, rupiah bukanlah yang paling lemah. Depresiasi terdalam dialami oleh rupee India.
Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang utama Asia terhadap dolar AS pada pukul 16:10 WIB:
Sebenarnya dolar AS pun sedang tertekan. Dollar Index, yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama, terkoreksi sampai nyaris 0,4%.
Namun, dolar AS masih menyimpan energi untuk menguat terhadap mata uang Asia. Bagaimana pun arus modal masih memihak ke AS dibandingkan Asia.
Pasalnya, di Negeri Paman Sam masih ada sentimen kenaikan suku bunga acuan. Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan mengadakan rapat pada 12-13 Juni mendatang. Pelaku pasar memperkirakan ada kenaikan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 1,75-2%. Probabilitasnya mencapai 93,8%, mengutip CME Fedwatch.
Investor pun bersiap mengambil posisi mengantisipasi kenaikan suku bunga tersebut. Oleh karena itu, aliran dana yang cukup deras masih masuk ke pasar Negeri Adidaya.
Pada Kamis (7/6/2018), US$ 1 di pasar spot ditransaksikan di Rp 13.865. Rupiah melemah 0,11% dibandingkan penutupan kemarin.
Sejak pembukaan, rupiah memang sudah tertekan. Posisi terlemah rupiah hari ini ada di Rp 13.882/US$.
![]() |
Seperti halnya rupiah, mata uang utama Asia pun melemah. Dengan depresiasi 0,11%, rupiah bukanlah yang paling lemah. Depresiasi terdalam dialami oleh rupee India.
Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang utama Asia terhadap dolar AS pada pukul 16:10 WIB:
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 109,90 | +0,24 |
Yuan China | 6,39 | -0,12 |
Won Korsel | 1.067,82 | -0,17 |
Dolar Taiwan | 29,70 | -0,14 |
Rupee India | 67,05 | -0,33 |
Dolar Singapura | 1,33 | +0,11 |
Peso Filipina | 52,49 | -0,21 |
Baht Thailand | 31,94 | -0,13 |
Sebenarnya dolar AS pun sedang tertekan. Dollar Index, yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama, terkoreksi sampai nyaris 0,4%.
![]() |
Namun, dolar AS masih menyimpan energi untuk menguat terhadap mata uang Asia. Bagaimana pun arus modal masih memihak ke AS dibandingkan Asia.
Pasalnya, di Negeri Paman Sam masih ada sentimen kenaikan suku bunga acuan. Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan mengadakan rapat pada 12-13 Juni mendatang. Pelaku pasar memperkirakan ada kenaikan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 1,75-2%. Probabilitasnya mencapai 93,8%, mengutip CME Fedwatch.
Investor pun bersiap mengambil posisi mengantisipasi kenaikan suku bunga tersebut. Oleh karena itu, aliran dana yang cukup deras masih masuk ke pasar Negeri Adidaya.
Next Page
Euro Sedang Perkasa
Pages
Most Popular