Asing Cetak Jual Bersih, Rupiah Ikut Tertekan Terhadap Yen

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
07 June 2018 13:50
Rupiah melemah terhadap yen pada siang hari ini, menyusul keluarnya modal asing.
Foto: REUTERS/Thomas White/
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yen jepang bergerak melemah pada perdagangan siang hari ini, menyusul keluarnya modal asing dari bursa saham Indonesia. 

Pada Kamis (07/06/2018) pukul 13:30 WIB, JPY 1 dibanderol Rp 126,06. Rupiah melemah 0,3% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Asing Cetak Jual Bersih, Rupiah Ikut Tertekan Terhadap YenSumber: Reuters

Pelemahan rupiah membuat harga jual yen di beberapa bank nasional kembali mendekati Rp 130. Berikut data perdagangan yen Jepang hingga pukul 13:15 WIB:
 

BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 122,81Rp 127,61
Bank BNIRp 122,47Rp 129,07
Bank BRIRp 124,74Rp 126,87
Bank BCARp 122,46Rp 129,04

Pergerakan aliran modal asing yang keluar dari Indonesia cukup deras. Hal ini tercermin dari aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing di pasar saham hingga pukul 13:18 WIB yang mencapai Rp 194,08 miliar.

Aksi jual tersebut dipengaruhi dua hal. Pertama, sinyal pengetatan moneter Uni Eropa. Pejabat bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB) Peter Praet mengungkapkan, ekonomi kawasan Eropa membaik menyusul rilis data inflasi sebesar 1,9% atau mendekati target ECB pada 2%. 

Akibatnya ECB mempertimbangkan untuk mengetatkan kebijakan moneter, di antaranya melalui pengurangan stimulus berbentuk pembelian surat berharga. Pada ujungnya aliran modal pun kian ketat di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Kedua, sinyal kuat The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan 13 Juni seiring dengan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang terus membaik. Terbaru, angka pengangguran turun menyentuh 3,8% atau terendah dalam 18 tahun terakhir. 

Turunnya angka pengangguran ini menandakan perekonomian Negeri Paman Sam kian tumbuh sehingga The Fed diperkirakan kembali menaikkan suku bunga acuan guna mencegah potensi overheating ke depannya. 

Sinyal ini membuat yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kembali naik mendekati level psikologis 3% atau tepatnya di angka 2,98%. Kenaikan ini menarik bagi investor sehingga mereka mulai menarik dananya untuk dialihkan ke surat utang AS. 

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Lawan Mata Uang Asia, Rupiah Menang!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular