Hati-hati, Menko Darmin Sebut Kondisi Global Belum Aman
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 June 2018 12:17
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution merasa dinamika perekonomian global saat ini masih mengancam pergerakan nilai tukar rupiah.
Hal tersebut dikemukakan Darmin usai hadir dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Kamis (7/6/2018).
"Situasinya belum tenang betul, karena Amerika dan China masih ancam-ancaman. Jadi situasi belum tenang," kata Darmin di gedung parlemen.
"Jangan dianggap sudah settle, sudah stabil. Belum," tambah mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
Menurut Darmin, nilai tukar rupiah bisa saja kembali menguat, dengan catatan kondisi perekonomian global dalam situasi tenang dan tidak bergejolak.
"Kalau tidak ada apa-apa, bisa menguat sedikit," kata Menko Darmin.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah pada perdagangan jelang siang hari ini. Namun penguatan dolar AS sedikit melandai.
Pada Kamis (7/6/2018), pukul 11.00 WIB, US$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 13.870. Rupiah melemah 0,14% dibandingkan penutupan kemarin.
(dru/dru) Next Article Soal Pelemahan Rupiah, Ini Penjelasan Gubernur BI
Hal tersebut dikemukakan Darmin usai hadir dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Kamis (7/6/2018).
"Situasinya belum tenang betul, karena Amerika dan China masih ancam-ancaman. Jadi situasi belum tenang," kata Darmin di gedung parlemen.
Menurut Darmin, nilai tukar rupiah bisa saja kembali menguat, dengan catatan kondisi perekonomian global dalam situasi tenang dan tidak bergejolak.
"Kalau tidak ada apa-apa, bisa menguat sedikit," kata Menko Darmin.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah pada perdagangan jelang siang hari ini. Namun penguatan dolar AS sedikit melandai.
Pada Kamis (7/6/2018), pukul 11.00 WIB, US$ 1 pada pasar spot ditransaksikan di Rp 13.870. Rupiah melemah 0,14% dibandingkan penutupan kemarin.
(dru/dru) Next Article Soal Pelemahan Rupiah, Ini Penjelasan Gubernur BI
Most Popular