
Rupiah Menguat Tipis Lawan Dolar Australia
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
07 June 2018 11:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Australia bergerak menguat pada perdagangan menjelang siang hari ini. Penguatan ini didorong oleh rilis data terbaru neraca perdagangan Negeri Kanguru.
Pada Kamis (7/6/2018) pukul 11:20 WIB, AUD 1 dibanderol Rp 10.614,98. Rupiah menguat 0,03% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Penguatan rupiah belum menurunkan harga jual dolar Australia di beberapa bank nasional menjauhi posisi Rp 10.700. Berikut data perdagangan dolar Australia hingga pukul 11:15 WIB:
Australian Bureau of Statistics (ABS) merilis data terbaru neraca perdagangan Australia periode April 2018. Pada periode tersebut, surplus perdagangan yang didapatkan mencapai AUD 977 miliar atau turun 43,5% dibandingkan periode bulan sebelumnya.
Penurunan ini tidak lepas dari menurunnya kinerja ekspor negara tersebut. Ekspor Australia pada periode tersebut turun hingga 2%. Padahal pada bulan sebelumnya ekspor masih tumbuh sekira 1%.
Penurunan ini menyebabkan surplus perdagangan berkurang. Akibatnya, aliran valas yang masuk ikut menurun.
Kondisi ini membuat dolar Australia tertekan. Peluang ini dimanfaatkan oleh rupiah sehingga mampu menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Pada Kamis (7/6/2018) pukul 11:20 WIB, AUD 1 dibanderol Rp 10.614,98. Rupiah menguat 0,03% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Penguatan rupiah belum menurunkan harga jual dolar Australia di beberapa bank nasional menjauhi posisi Rp 10.700. Berikut data perdagangan dolar Australia hingga pukul 11:15 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.408,00 | Rp 10.765,00 |
Bank BNI | Rp 10.479,00 | Rp 10.769,00 |
Bank BRI | Rp 10.521,35 | Rp 10.693,01 |
Bank BCA | Rp 10.465,00 | Rp 10.760,00 |
Australian Bureau of Statistics (ABS) merilis data terbaru neraca perdagangan Australia periode April 2018. Pada periode tersebut, surplus perdagangan yang didapatkan mencapai AUD 977 miliar atau turun 43,5% dibandingkan periode bulan sebelumnya.
Penurunan ini tidak lepas dari menurunnya kinerja ekspor negara tersebut. Ekspor Australia pada periode tersebut turun hingga 2%. Padahal pada bulan sebelumnya ekspor masih tumbuh sekira 1%.
Penurunan ini menyebabkan surplus perdagangan berkurang. Akibatnya, aliran valas yang masuk ikut menurun.
Kondisi ini membuat dolar Australia tertekan. Peluang ini dimanfaatkan oleh rupiah sehingga mampu menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular