
Refinancing Utang, Waskita Karya Terbitkan Obligasi Rp 3,5 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 June 2018 20:36

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana untuk menerbikan obligasi senilai Rp 3,5 triliun pada semester kedua melalui skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) II. Dana ini akan digunakan untuk refinancing pinjaman jangka pendek perusahaan.
Direktur Keuangan Waskita Karya Harris Gunawan mengatakan penerbitan obligasi ini dilakukan untuk membiayai investasi jangka panjang, seperti pembangunan tol, dengan pembiayaan jangka panjang pula.
"Kalau dari jangka pendek kan mismatch nih. Nah kita lagi hitung sekarang seberapa besar berapa pembiayaan jangka pendek yang membiayai investasi jangka panjang lagi kita hitung, nanti opsinya kita akan refinancing akan terbitkan obligasi," kata Harris di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (6/6).
Dia menyebutkan rencananya surat utang ini akan memiliki tenor dari lima hingga tujuh tahun. Untuk waktu pasti mengenai penerbitannya perusahaan akan mempertimbangkan kondisi pasar saat ini mengingat BUMN karya ini mengincar kupon di kisaran 8%-9% dengan rating A- yang saat ini dimilikinya.
Selain penerbitan obligasi, perusahaan juga baru saja memperoleh pinjaman dari Bank Syariah Mandiri senilai Rp 2 triliun. Dana ini juga masih akan digunakan untuk kebutuhan pembiayaan proyeknya.
Tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal )capital expenditure/capex) sebesar Rp 28 triliiun. Dia menilai kebutuhan dana tersebut akan bisa ditutupi perusahaan jika memperoleh pembayaran dari pemerintah di akhir tahun ini.
Perbaikan Balance Sheet
Dalam rangka memperbaiki neraca keuangannya, tahun ini perusahaan juga berencana untuk mendivestasikan enam ruas tol yang saat ini dimilikinya. Penjualan ini akan dilakukan dalam dua skema.
Pertama, divestasi atas ruas tol dengan kepemilikan 100% yakni tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan- Probolinggo. Dari divestasi ini diperkirakan perusahaan akan memperoleh dana sebesar Rp 5 triliun. Selanjutnya, divestasi atas ruas tol Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Semarang-Batan yang dimiliki perusahaan sebesar 40% dan target dana Rp 2,5 triliun.
Harris juga menyebut bahwa di tahun ini perusahaan akan mencairkan dana sebesar Rp 26 triliun. Terdiri dari Rp 9 triliun untuk pembayaran proyek light rail transit (LRT) yang akan cair Rp 4 triliun bulan depan. Kemudian sebesar Rp 10 triliun dari beberapa proyek turn key lainnya dari Rp 6,7 triliun dari dana talangan pembelian tanah yang belum dilunasi pemerintah.
"Kita targetkan di tahun ini lah cairnya jadi bisa memperbaiki cashflow (arus kas) kita lah," kata dia.
(roy) Next Article WSKT Tingkatkan Modal Waskita Modern Jadi Rp 240 M
Direktur Keuangan Waskita Karya Harris Gunawan mengatakan penerbitan obligasi ini dilakukan untuk membiayai investasi jangka panjang, seperti pembangunan tol, dengan pembiayaan jangka panjang pula.
Selain penerbitan obligasi, perusahaan juga baru saja memperoleh pinjaman dari Bank Syariah Mandiri senilai Rp 2 triliun. Dana ini juga masih akan digunakan untuk kebutuhan pembiayaan proyeknya.
Tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal )capital expenditure/capex) sebesar Rp 28 triliiun. Dia menilai kebutuhan dana tersebut akan bisa ditutupi perusahaan jika memperoleh pembayaran dari pemerintah di akhir tahun ini.
Perbaikan Balance Sheet
Dalam rangka memperbaiki neraca keuangannya, tahun ini perusahaan juga berencana untuk mendivestasikan enam ruas tol yang saat ini dimilikinya. Penjualan ini akan dilakukan dalam dua skema.
Pertama, divestasi atas ruas tol dengan kepemilikan 100% yakni tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, dan Pasuruan- Probolinggo. Dari divestasi ini diperkirakan perusahaan akan memperoleh dana sebesar Rp 5 triliun. Selanjutnya, divestasi atas ruas tol Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, dan Semarang-Batan yang dimiliki perusahaan sebesar 40% dan target dana Rp 2,5 triliun.
Harris juga menyebut bahwa di tahun ini perusahaan akan mencairkan dana sebesar Rp 26 triliun. Terdiri dari Rp 9 triliun untuk pembayaran proyek light rail transit (LRT) yang akan cair Rp 4 triliun bulan depan. Kemudian sebesar Rp 10 triliun dari beberapa proyek turn key lainnya dari Rp 6,7 triliun dari dana talangan pembelian tanah yang belum dilunasi pemerintah.
"Kita targetkan di tahun ini lah cairnya jadi bisa memperbaiki cashflow (arus kas) kita lah," kata dia.
(roy) Next Article WSKT Tingkatkan Modal Waskita Modern Jadi Rp 240 M
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular