
Eropa Siap Ketatkan Moneter, Euro Menguat Lawan Rupiah
Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
06 June 2018 15:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap Euro berbalik melemah pada hari ini, setelah kemarin mampu menguat tipis. Pelemahan rupiah didorong oleh komentar optimistis dari Bank Sentral Uni Eropa (European Central Bank/ECB) bahwa laju inflasi sudah menuju target.
Pada Rabu (6/6/2018) pukul 15:25 WIB, EUR 1 dibanderol Rp 16.268,00. Rupiah melemah 0,39% dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya.
Loyonya rupiah mendorong harga jual euro di beberapa bank nasional bergerak naik. Berikut perkembangan perdagangan yuan hingga pukul 15:25 WIB.
Pertumbuhan ekonomi Benua Biru yang menguat dan kondisi pasar tenaga kerja yang semakin solid, telah mendukung kepercayaan diri ECB bahwa inflasi akan mencapai target.
"Sinyal yang ada menunjukkan peningkatan konvergensi inflasi menuju target yang kita harapkan, dan baik kekuatan ekonomi di Eropa, maupun fakta bahwa kekuatan tersebut terus mendukung formasi upah, mendukung kepercayaan diri kita bahwa inflasi akan mencapai tingkatan sedikit di bawah 2% dalam jangka menengah" ujar Peter Praet, Ekonom ECB, dikutip dari Reuters.
Inflasi di zona euro melompat ke 1,9% pada Mei dibandingkan 1,2% bulan sebelumnya. Lonjakan inflasi Mei itu utamanya disebabkan oleh harga minyak yang naik tajam 6,1% dibandingkan 2,6% pada.
Kemudian, angka pengangguran juga turun dari 8,6% menjadi 8,5%, yang merupakan level terendah dalam sembilan tahun. Setelah sebelumnya berusaha menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan suku bunga acuan dan tetap menjalankan stimulus moneter, kini ECB akan mendiskusikan kemungkinan untuk melonggarkan stimulus moneter setelah melihat inflasi mulai meningkat mendekati target 2%.
Perkembangan ini menjadi faktor penguat euro terhadap berbagai mata uang. Rupiah pun menjadi salah satu korbannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(RHG/RHG) Next Article Analisis dan Alasan IHSG Hancur Lebur, Valuasi Lenyap Rp256 T Sehari
Pada Rabu (6/6/2018) pukul 15:25 WIB, EUR 1 dibanderol Rp 16.268,00. Rupiah melemah 0,39% dibandingkan dengan perdagangan hari sebelumnya.
Loyonya rupiah mendorong harga jual euro di beberapa bank nasional bergerak naik. Berikut perkembangan perdagangan yuan hingga pukul 15:25 WIB.
![]() |
Pertumbuhan ekonomi Benua Biru yang menguat dan kondisi pasar tenaga kerja yang semakin solid, telah mendukung kepercayaan diri ECB bahwa inflasi akan mencapai target.
"Sinyal yang ada menunjukkan peningkatan konvergensi inflasi menuju target yang kita harapkan, dan baik kekuatan ekonomi di Eropa, maupun fakta bahwa kekuatan tersebut terus mendukung formasi upah, mendukung kepercayaan diri kita bahwa inflasi akan mencapai tingkatan sedikit di bawah 2% dalam jangka menengah" ujar Peter Praet, Ekonom ECB, dikutip dari Reuters.
Inflasi di zona euro melompat ke 1,9% pada Mei dibandingkan 1,2% bulan sebelumnya. Lonjakan inflasi Mei itu utamanya disebabkan oleh harga minyak yang naik tajam 6,1% dibandingkan 2,6% pada.
Kemudian, angka pengangguran juga turun dari 8,6% menjadi 8,5%, yang merupakan level terendah dalam sembilan tahun. Setelah sebelumnya berusaha menggenjot pertumbuhan ekonomi dengan mempertahankan suku bunga acuan dan tetap menjalankan stimulus moneter, kini ECB akan mendiskusikan kemungkinan untuk melonggarkan stimulus moneter setelah melihat inflasi mulai meningkat mendekati target 2%.
Perkembangan ini menjadi faktor penguat euro terhadap berbagai mata uang. Rupiah pun menjadi salah satu korbannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(RHG/RHG) Next Article Analisis dan Alasan IHSG Hancur Lebur, Valuasi Lenyap Rp256 T Sehari
Most Popular