
Obligasi Rumit, Totalindo Pilih Terbitkan MTN Rp 500 M
Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 June 2018 11:43

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) lebih memilih untuk menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) ketimbang obligasi. Alasannya karena penerbitan obligasi membutuhkan poses yang panjang sehingga tak bisa langsung dieksekusi dalam waktu cepat.
Direktur Keuangan Totalindo Eka Persada Eko Wardoyo mengatakan selain karena prosesnya yang panjang, penerbitan obligasi dalam waktu dekat juga akan membuat biaya penerbitannya (cost of fund) lebih tinggi pasca kenaikan suku bunga total 50 bps bulan lalu.
"Prosesnya panjang makanya belum saja (obligasi). Kalau kupon bank dengan obligasi sama saja tapi kan kalau bank lebih mudah dan cepat cairnya," kata Eko di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/6).
Dia menilai saat ini jika melakukan penarikan kredit dari bank dalam negeri, bunga yang diberatkan kepada perusahaan berkisar 10%-10,5%. Dia menilai ini besar bunga kredit dengan kupon obligasi tak akan jauh berbeda.
Perusahaan malah berencana untuk menerbitkan MTN sebesar Rp 500 miliar pada semester kedua tahun ini untuk menutupi modal kerja atas sejumlah proyek yang tengah dibidik perusahaan hingga akhir tahun ini.
Sementara di tahun ini saja perusahaan sudah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 130 miliar untuk kebutuhan pembangunan proyek TOD Lebak Bulus dan proyek Kelapa Village.
(roy) Next Article Semester II-2018, Totalindo Garap Proyek Sebesar Rp 3 T
Direktur Keuangan Totalindo Eka Persada Eko Wardoyo mengatakan selain karena prosesnya yang panjang, penerbitan obligasi dalam waktu dekat juga akan membuat biaya penerbitannya (cost of fund) lebih tinggi pasca kenaikan suku bunga total 50 bps bulan lalu.
Perusahaan malah berencana untuk menerbitkan MTN sebesar Rp 500 miliar pada semester kedua tahun ini untuk menutupi modal kerja atas sejumlah proyek yang tengah dibidik perusahaan hingga akhir tahun ini.
Sementara di tahun ini saja perusahaan sudah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 130 miliar untuk kebutuhan pembangunan proyek TOD Lebak Bulus dan proyek Kelapa Village.
(roy) Next Article Semester II-2018, Totalindo Garap Proyek Sebesar Rp 3 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular