
Perry Effect Bawa Gain Rupiah Mei Terbaik se-Asia Tenggara
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
02 June 2018 20:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah berhasil menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang Mei 2018, tertolong berkat inisiatif Bank Indonesia (BI) mendongkrak suku bunga acuan lewat rapat ekstra.
Setelah sempat terpuruk di awal bulan akibat kuatnya sentimen negatif dari global, rupiah bangkit lagi setelah BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan hingga dua kali pada periode tersebut.
Selama periode Mei 2018, secara month to date (mtd), rupiah berhasil menguat 0,14% terhadap dolar AS dan ditutup berada di posisi Rp 13.980/US$. Namun jika dirata-rata per harinya, rupiah berada di kisaran Rp 14.027,16/US$ dalam satu bulan.
Pada awal bulan, rupiah menghadapi tekanan yang cukup hebat terutama setelah yield obligasi pemerintah AS naik melewati level psikologis 3% hingga kemungkinan suku bunga acuan Fed Fund Rate yang naik lebih dari tiga kali pada 2018.
Di sisi lain, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan April, BI masih bersikeras menahan suku bunga acuannya sehingga menekan rupiah makin dalam sehingga imbal hasil surat berharga di Indonesia semakin kurang menarik. Alhasil, aliran modal asing yang keluar cukup besar.
Dengan kondisi rupiah yang semakin tidak terkendali, akhirnya BI menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin ke posisi 4,5%. Namun, pasar rupanya tidak terlalu mengapresiasi kebijakan tersebut karena dianggap terlambat. Akibatnya, rupiah malah melemah hingga sempat menembus Rp 14.200/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Setelah sempat terpuruk di awal bulan akibat kuatnya sentimen negatif dari global, rupiah bangkit lagi setelah BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan hingga dua kali pada periode tersebut.
Selama periode Mei 2018, secara month to date (mtd), rupiah berhasil menguat 0,14% terhadap dolar AS dan ditutup berada di posisi Rp 13.980/US$. Namun jika dirata-rata per harinya, rupiah berada di kisaran Rp 14.027,16/US$ dalam satu bulan.
![]() |
Dengan kondisi rupiah yang semakin tidak terkendali, akhirnya BI menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin ke posisi 4,5%. Namun, pasar rupanya tidak terlalu mengapresiasi kebijakan tersebut karena dianggap terlambat. Akibatnya, rupiah malah melemah hingga sempat menembus Rp 14.200/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Next Page
Gebrakan Perry Bantu Angkat Rupiah
Pages
Most Popular