
BI Naikkan Suku Bunga Acuan, IHSG Malah Turun
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
30 May 2018 14:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pasca Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga acuan sebesar 25bps ke level 4,75%. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa kebijakan ini diambil untuk menjaga stabilitas rupiah. Hal ini lantas menandai kenaikan suku bunga acuan yang kedua sepanjang bulan ini. Sebelumnya pada 17 Mei, bank sentral juga menaikkan 7 days reverse repo rate sebesar 25bps.
Pelaku pasar saham nampak merespon keputusan BI dengan negatif. Sebelum kenaikan suku bunga acuan diumumkan, IHSG bertengger di level 6.083,34 (+0,25% dibandingkan penutupan hari Senin, 28/5/2018). Pasca pengumuman dilakukan, IHSG bergerak turun ke level 6.075.44 (+0,12%).
Kenaikan suku bunga acuan dianggap berpotensi memperlambat laju perekonomian Indonesia, seiring dengan suku bunga kredit yang sangat mungkin dinaikkan oleh perbankan. Hal ini tentu bukan kabar baik bagi pasar saham, walaupun sebenarnya rupiah berhasil dijinakkan.
Sampai dengan berita ini diturunkan, rupiah diperdagangkan menguat 0,14% di pasar spot ke level Rp 13.965/dolar AS, lebih perkasa dibandingkan posisi sebelum kenaikan suku bunga acuan diumumkan di level Rp 13.975/dolar AS.
Sebagai catatan, hingga kini IHSG menguat sendirian di Kawasan Asia: indeks Nikkei melemah 1,52%, indeks Kospi melemah 1,96%, indeks Strait Times melemah 1,82%, indeks Shanghai melemah 2,53%, dan indeks Hang Seng melemah 1,48%. Namun, bukan tak mungkin respon negatif dari pelaku pasar saham terhadap kenaikan suku bunga acuan akan membawa IHSG berakhir di zona merah.
(hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Pelaku pasar saham nampak merespon keputusan BI dengan negatif. Sebelum kenaikan suku bunga acuan diumumkan, IHSG bertengger di level 6.083,34 (+0,25% dibandingkan penutupan hari Senin, 28/5/2018). Pasca pengumuman dilakukan, IHSG bergerak turun ke level 6.075.44 (+0,12%).
Kenaikan suku bunga acuan dianggap berpotensi memperlambat laju perekonomian Indonesia, seiring dengan suku bunga kredit yang sangat mungkin dinaikkan oleh perbankan. Hal ini tentu bukan kabar baik bagi pasar saham, walaupun sebenarnya rupiah berhasil dijinakkan.
Sebagai catatan, hingga kini IHSG menguat sendirian di Kawasan Asia: indeks Nikkei melemah 1,52%, indeks Kospi melemah 1,96%, indeks Strait Times melemah 1,82%, indeks Shanghai melemah 2,53%, dan indeks Hang Seng melemah 1,48%. Namun, bukan tak mungkin respon negatif dari pelaku pasar saham terhadap kenaikan suku bunga acuan akan membawa IHSG berakhir di zona merah.
(hps) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular