
Pasar Bergejolak, M Cash Tetap Pilih IPO untuk Ekspansi
Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 May 2018 14:18

Jakarta, CNBC Indonesia - PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan melepas kepemilikan dua anak usahanya melalui penawaran umum saham perdana (intial public offering/ IPO) tahun ini meskipun kondisi pasar saham dalam negeri bergejolak akibat pengaruh global. Langkah ini dipilih perusahaan agar tak membatasi ekspansi perusahaan di kemudian hari.
Direksi M Cash Integrasi Suryandi Jahja mengatakan perusahaan cenderung lebih memilih langkah IPO untuk mendukung ekspansinya beserta anak usahanya ketimbang mencari investor strategis.
"Orang lain punya strategi mereka raise fund dari perusahaan private. Artinya kalau kita perusahaan publik kan kita bisa dilihat hasilnya, transparan. Kalau perusahaan private kan kalau minta laporan tidak mungkin dikasih," kata Suryandi di Kresna Tower, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Dia juga menilai bahwa dengan menjadi perusahaan publik maka kesempatan untuk mendapatkan pembiayaan dari perusahaan publik lainnya juga akan lebih terbuka lebar.
Paling dekat, anak usahanya PT NFC Indonesia yang akan lebih dulu menjadi perusahaan publik. NFC Indonesia bergerak di bisnis digital hub.
Jumlah saham yang akan dilepas adalah saham baru sebesar 25% dengan target perolehan dana sebesar Rp 225 miliar-Rp 325 miliar. M Cash menargetkan saham anak usahanya ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada awal Juli mendatang.
"Untuk satunya lagi tahun ini juga tapi kita belum bisa disclose," imbuh dia.
Jaminkan Aset
Dalam Rapat Umum Pemegang Sahan Tahun dan Luar Biasa (RUPST-LB) yang digelar hari ini perusahaan juga meminta persetujuan untuk menjaminkan 50% dari aset perusahaan untuk fasilitas pinjaman.
Pinjaman ini nantinya akan digunakan perusahaan untuk menambah modal kerja di bidang investasi. Namun, belum dipastikan kapan pinjaman ini akan direalisasikan mengingat persetujuan pinjaman ini memiliki batas hingga RUPST selanjutnya jika ada perubahan.
Tahun ini saja perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar Rp 40 miliar-Rp 48 miliar. Dana ini berasal dari kas internal perusahaan dan akan digunakan untuk kebutuhan investasi di tahun ini.
Perusahaan menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 2,09 triliun, tumbuh 52% dari Rp 1,37 triliun di tahun lalu. Sementara untuk laba ditargetkan bisa tumbuh 527,90% menjadi Rp 54 miliar dari Rp 8,6 miliar di tahun lalu.
(prm) Next Article Saham MCAS, Si Cepat, Raffi & Ari Lasso, Apa Kaitannya?
Direksi M Cash Integrasi Suryandi Jahja mengatakan perusahaan cenderung lebih memilih langkah IPO untuk mendukung ekspansinya beserta anak usahanya ketimbang mencari investor strategis.
"Orang lain punya strategi mereka raise fund dari perusahaan private. Artinya kalau kita perusahaan publik kan kita bisa dilihat hasilnya, transparan. Kalau perusahaan private kan kalau minta laporan tidak mungkin dikasih," kata Suryandi di Kresna Tower, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Paling dekat, anak usahanya PT NFC Indonesia yang akan lebih dulu menjadi perusahaan publik. NFC Indonesia bergerak di bisnis digital hub.
Jumlah saham yang akan dilepas adalah saham baru sebesar 25% dengan target perolehan dana sebesar Rp 225 miliar-Rp 325 miliar. M Cash menargetkan saham anak usahanya ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada awal Juli mendatang.
"Untuk satunya lagi tahun ini juga tapi kita belum bisa disclose," imbuh dia.
Jaminkan Aset
Dalam Rapat Umum Pemegang Sahan Tahun dan Luar Biasa (RUPST-LB) yang digelar hari ini perusahaan juga meminta persetujuan untuk menjaminkan 50% dari aset perusahaan untuk fasilitas pinjaman.
Pinjaman ini nantinya akan digunakan perusahaan untuk menambah modal kerja di bidang investasi. Namun, belum dipastikan kapan pinjaman ini akan direalisasikan mengingat persetujuan pinjaman ini memiliki batas hingga RUPST selanjutnya jika ada perubahan.
Tahun ini saja perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar Rp 40 miliar-Rp 48 miliar. Dana ini berasal dari kas internal perusahaan dan akan digunakan untuk kebutuhan investasi di tahun ini.
Perusahaan menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 2,09 triliun, tumbuh 52% dari Rp 1,37 triliun di tahun lalu. Sementara untuk laba ditargetkan bisa tumbuh 527,90% menjadi Rp 54 miliar dari Rp 8,6 miliar di tahun lalu.
(prm) Next Article Saham MCAS, Si Cepat, Raffi & Ari Lasso, Apa Kaitannya?
Most Popular