
Rupiah Melemah, Bank Jual Dolar Singapura di Atas Rp 10.500
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
30 May 2018 09:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura melemah pada perdagangan pagi ini. Posisi rupiah memang sedang konsolidatif menunggu hasil pertemuan Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan berujung pada kenaikan suku bunga acuan.
Pada Rabu (30/5/2018) pukul 09:10 WIB, SG$ 1 di pasar spot dihargai Rp 10.427,81. Rupiah melemah 0,36% dibandingkan penutupan sebelum libur perayaan Hari Trisuci Waisak.
Pelemahan rupiah mendorong harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional mulai melewati posisi Rp 10.500/SG$. Berikut data perdagangan dolar Singapura hingga pukul 09:15 WIB:
Pelaku pasar berekspektasi BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75% pada pertemuan hari ini. Perry Warjiyo, Gubernur BI, beberapa kali menegaskan bahwa bank sentral tidak ingin behind the curve dalam mengantisipasi pertemuan The Federal Reserve/The Fed pada 13 Juni. The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 1,75-2% dalam pertemuan tersebut.
Selagi menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, rupiah bergerak konsolidatif. Apalagi situasi global agak kurang kondusif akibat kisruh politik Italia.
Di sisi lain, mulai ada petunjuk bahwa Otoritas Moneter Singapura (MAS) akan kembali mengetatkan kebijakan moneter. Sebab, laju inflasi Negeri Singa mulai terakselerasi.
Pada April, inflasi Singapura tercatat 1,3% year-on-year (YoY). Sudah melampaui target MAS di kisaran 0-1%.
Artinya, ada peluang MAS akan mengerem laju inflasi dengan cara memperketat kebijakan moneter. Bila langkah ini dieksekusi, maka akan menjadi yang kedua sepanjang 2018 setelah yang pertama dilakukan pada Maret.
Hawa pengetatan moneter Singapura yang mulai terasa menjadi energi bagi penguatan mata uang negara tersebut. Dolar Singapura pun bergerak apresiatif.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Pada Rabu (30/5/2018) pukul 09:10 WIB, SG$ 1 di pasar spot dihargai Rp 10.427,81. Rupiah melemah 0,36% dibandingkan penutupan sebelum libur perayaan Hari Trisuci Waisak.
![]() |
Pelemahan rupiah mendorong harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional mulai melewati posisi Rp 10.500/SG$. Berikut data perdagangan dolar Singapura hingga pukul 09:15 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.305,00 | Rp 10,610,00 |
Bank BNI | Rp 10.298,00 | Rp 10.578,00 |
Bank BRI | Rp 10.391,35 | Rp 10.523,56 |
Bank BTN | Rp 10.385,00 | Rp 10.701,00 |
Bank BCA | Rp 10.287,00 | Rp 10.518,00 |
Pelaku pasar berekspektasi BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75% pada pertemuan hari ini. Perry Warjiyo, Gubernur BI, beberapa kali menegaskan bahwa bank sentral tidak ingin behind the curve dalam mengantisipasi pertemuan The Federal Reserve/The Fed pada 13 Juni. The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 1,75-2% dalam pertemuan tersebut.
Selagi menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, rupiah bergerak konsolidatif. Apalagi situasi global agak kurang kondusif akibat kisruh politik Italia.
Di sisi lain, mulai ada petunjuk bahwa Otoritas Moneter Singapura (MAS) akan kembali mengetatkan kebijakan moneter. Sebab, laju inflasi Negeri Singa mulai terakselerasi.
Pada April, inflasi Singapura tercatat 1,3% year-on-year (YoY). Sudah melampaui target MAS di kisaran 0-1%.
Artinya, ada peluang MAS akan mengerem laju inflasi dengan cara memperketat kebijakan moneter. Bila langkah ini dieksekusi, maka akan menjadi yang kedua sepanjang 2018 setelah yang pertama dilakukan pada Maret.
Hawa pengetatan moneter Singapura yang mulai terasa menjadi energi bagi penguatan mata uang negara tersebut. Dolar Singapura pun bergerak apresiatif.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular