Fokus Investor
Perry Warjiyo Dilantik Hingga Emiten Ramai Terbitkan Obligasi
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
25 May 2018 09:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Perhatian investor kembali tertuju pada aksi korporasi yang dilakukan emiten pada Kamis (24/5), dan pelantikan Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2018-2023 Perry Warjiyo.
Berikut, sejumlah isu dan aktivitas kemarin yang telah dirangkum oleh CNBC Indonesia, di antaranya:
1. Perry Warjiyo Sah jadi Gubernur BI, IHSG dan Rupiah Menguat
Perry Warjiyo resmi dilantik menjadi Gubernur BI periode 2019-2023. Ia menyampaikan ada lima instrumen yang diprioritaskan untuk mendukung dua kebijakan pro growth dan pro stability tersebut. Namun, satu prioritas akan dijadikan fokus untuk jaga stabilitas.
Ketika resmi dilantik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar Rupiah turut menguat merespons pelantikannya tersebut.
2.PT PP Terbitkan Obligasi Berkelanjutan
PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan dan mengincar dana maksimal Rp 3 triliun. Penerbitan obligasi ini dilakukan dalam dua tahap.
Untuk PUB Obligasi Tahap I, PTPP berencana untuk menerbitkan Rp 1,5 triliun dengan target pencatatan pada awal Juli 2018 dengan masa penawaran awal dimulai pada tanggal 24 Mei 2018 hingga 5 Juni 2018. Sedangkan untuk tahap II yaitu sisa plafon sebesar Rp 1,5 triliun akan diterbitkan perseroan pada tahun 2019 mendatang.
3.Bank Mandiri Terbitkan Obligasi Berkelanjutan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga berencana untuk menerbitkan obligasi sebesar Rp 3,5 triliun pada kuartal III-2018. Nilai tersebut berasal dari penerbitan obligasi berkelanjutan dan obligasi konversi.
Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, untuk obligasi konversi, perseroan terlebih dahulu akan menerbitkan tahap pertama dengan nilai Rp 500 miliar.
"Obligasi konversi rencana tahap 1 Rp 500 miliar," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/5/2018).
4.Meski Kinerja Terpuruk, BIRD Masih Bagi Dividen
PT Blue Bird Tbk (BIRD) membagikan dividen sebesar Rp 127,60 miliar atau 30,03% dari laba bersih tahun buku 2017 yaitu sebesar Rp 424,86 miliar. Dari jumlah tersebut setiap pemegang saham perseroan berhak mendapatkan Rp 15/saham.
Adapun, pada tahun lalu, perseroan membagikan dividen sebesar Rp 152,6 miliar atau setara Rp 61/saham. Nilai tersebut setara dengan 30,09% dari laba bersih 2016 sebesar Rp 507,28 miliar.
5.Tekan Kerugian Alasan Saham FREN Terus Menguat
Saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) terus mengalami penguatan beberapa waktu lalu tanpa suatu alasan yang jelas. Padahal kinerja keuangan perusahaan juga masih belum menunjukkan perbaikan dan masih menanggung rugi hingga kuartal pertama lalu.
Berdasarkan materi public expose yang disampaikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, perusahaan menjelaskan ada kenaikan laba sebelum pajak (EBITDA) yang signifikan mencapai 344% dari Rp 149 miliar di akhir 2016 menjadi Rp 663 miliar di akhir 2017. Sementara EBITDA marjin naik dari 4,1% sepanjang 2016 menjadi 14,2% di akhir tahun lalu.
Dengan demikian artinya perusahaan sudah berhasil menekan kerugiannya meski belum mampu mencatatkan laba bersih.
(hps) Next Article Gubernur BI: Rupiah Masih Undervalue, Ada Potensi Menguat!
Berikut, sejumlah isu dan aktivitas kemarin yang telah dirangkum oleh CNBC Indonesia, di antaranya:
1. Perry Warjiyo Sah jadi Gubernur BI, IHSG dan Rupiah Menguat
Perry Warjiyo resmi dilantik menjadi Gubernur BI periode 2019-2023. Ia menyampaikan ada lima instrumen yang diprioritaskan untuk mendukung dua kebijakan pro growth dan pro stability tersebut. Namun, satu prioritas akan dijadikan fokus untuk jaga stabilitas.
2.PT PP Terbitkan Obligasi Berkelanjutan
PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) akan menerbitkan obligasi berkelanjutan dan mengincar dana maksimal Rp 3 triliun. Penerbitan obligasi ini dilakukan dalam dua tahap.
Untuk PUB Obligasi Tahap I, PTPP berencana untuk menerbitkan Rp 1,5 triliun dengan target pencatatan pada awal Juli 2018 dengan masa penawaran awal dimulai pada tanggal 24 Mei 2018 hingga 5 Juni 2018. Sedangkan untuk tahap II yaitu sisa plafon sebesar Rp 1,5 triliun akan diterbitkan perseroan pada tahun 2019 mendatang.
3.Bank Mandiri Terbitkan Obligasi Berkelanjutan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga berencana untuk menerbitkan obligasi sebesar Rp 3,5 triliun pada kuartal III-2018. Nilai tersebut berasal dari penerbitan obligasi berkelanjutan dan obligasi konversi.
Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, untuk obligasi konversi, perseroan terlebih dahulu akan menerbitkan tahap pertama dengan nilai Rp 500 miliar.
"Obligasi konversi rencana tahap 1 Rp 500 miliar," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/5/2018).
4.Meski Kinerja Terpuruk, BIRD Masih Bagi Dividen
PT Blue Bird Tbk (BIRD) membagikan dividen sebesar Rp 127,60 miliar atau 30,03% dari laba bersih tahun buku 2017 yaitu sebesar Rp 424,86 miliar. Dari jumlah tersebut setiap pemegang saham perseroan berhak mendapatkan Rp 15/saham.
Adapun, pada tahun lalu, perseroan membagikan dividen sebesar Rp 152,6 miliar atau setara Rp 61/saham. Nilai tersebut setara dengan 30,09% dari laba bersih 2016 sebesar Rp 507,28 miliar.
5.Tekan Kerugian Alasan Saham FREN Terus Menguat
Saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) terus mengalami penguatan beberapa waktu lalu tanpa suatu alasan yang jelas. Padahal kinerja keuangan perusahaan juga masih belum menunjukkan perbaikan dan masih menanggung rugi hingga kuartal pertama lalu.
Berdasarkan materi public expose yang disampaikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, perusahaan menjelaskan ada kenaikan laba sebelum pajak (EBITDA) yang signifikan mencapai 344% dari Rp 149 miliar di akhir 2016 menjadi Rp 663 miliar di akhir 2017. Sementara EBITDA marjin naik dari 4,1% sepanjang 2016 menjadi 14,2% di akhir tahun lalu.
Dengan demikian artinya perusahaan sudah berhasil menekan kerugiannya meski belum mampu mencatatkan laba bersih.
(hps) Next Article Gubernur BI: Rupiah Masih Undervalue, Ada Potensi Menguat!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular