Trump-Kim Jong Un Batal Bertemu, Strait Times Turun 0,17%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
25 May 2018 08:51
Sebanyak 16 mencatatkan penurunan harga, 10 saham ditransaksikan menguat, sementara 4 lainnya tak mencatatkan perubahan harga.
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Strait Times dibuka melemah 0,17% ke level 3.522,99. Dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, sebanyak 16 mencatatkan penurunan harga, 10 saham ditransaksikan menguat, sementara 4 lainnya tak mencatatkan perubahan harga.

Batalnya pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dengan Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un yang sejatinya dilakukan pada 12 Juni mendatang di Singapura sukses membuat investor meninggalkan instrumen berisiko seperti saham.

Pada hari Kamis waktu setempat (24/5/2018), Gedung Putih merilis surat resmi dari Presiden Trump yang ditujukkan bagi Kim Jong Un. Setelah memuji Kim Jong Un atas waktu, kesabaran, dan usaha yang sudah ditujukan dalam negosiasi baru-baru ini dan juga dalam perbincangan mengenai pertemuan antar kedua negara, Trump mengungkapkan bahwa saat ini bukan merupakan waktu yang tepat untuk bertemu.

"Sayangnya, berdasarkan kemarahan yang luar biasa dan permusuhan yang telah anda (Kim Jong Un) tunjukkan dalam dalam pernyataan terbaru anda, saya merasa bahwa tidak pantas untuk melakukan pertemuan yang sudah lama direncanakan pada saat ini," tulis Trump dalam suratnya.

Tak sampai disitu, Trump nampak coba menebar terror bagi kubu Pyongyang dalam surat yang sama, seakan mengingatkan mereka bahwa AS tak akan bersikap lembut jika Korea Utara kembali berulah kedepannya.

"Anda berbicara mengenai kemampuan senjata nuklir anda, tapi yang kami miliki sangatlah besar dan kuat hingga saya berdoa kepada Tuhan tidak akan menggunakannya," lanjut Trump.

Pertemuan antara kedua pimpinan negara tersebut memang sudah diragukan sejak Korea Utara secara sepihak membatalkan pertemuan dengan Korea Selatan yang sejatinya digelar minggu lalu. Korea Utara kemudian menegaskan tak akan menerima permintaan dari AS untuk langsung melakukan denuklirisasi secara penuh.

AS sebenarnya sudah melunak dengan mengatakan bahwa langkah-langkah kredibel menuju denuklirisasi secara penuh sudah cukup untuk mencabut sanksi ekonomi bagi Korea Utara.

Namun, tensi justru semakin panas kala pejabat pemerintahan Korea Utara menyebut Wakil Presiden AS Mike Pence sebagai orang bodoh. Alasannya adalah pernyataan Pence bahwa Korea Utara bisa bernasib sama seperti Libya jika tak membuat kesepakatan dengan AS.

"Sebagai seseorang yang terlibat dalam diplomasi, saya tidak bisa menahan rasa terkejut. Begitu bodoh komentar yang keluar dari mulut seorang wakil presiden AS," tegas Choe Son Hui, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara.

Kini, satu risiko besar yang awalnya diharapkan akan sirna, muncul lagi dan bahkan semakin membara.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps/hps) Next Article Wall Street Koreksi, Strait Times Dibuka Turun Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular