Lampu Kuning Krisis Menyala? Menko Darmin: Itu Berlebihan

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 May 2018 12:44
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution angkat bicara kondisi nilai tukar rupiah saat ini.
Foto: CNBC Indonesia/Samuel Pablo
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution angkat bicara kondisi nilai tukar rupiah yang mulai dibanding-bandingkan dengan krisis moneter yang pernah dialami Indonesia pada medio 1997-1998.

Berbicara usai menghadiri pengukuhan Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin memandang, tekanan terhadap rupiah yang terjadi di tahun ini tidak bisa disama-samakan ketika Indonesia mengalami krisis.

"Jangan kurs dolar bergerak, kemudian disimpulkan sudah mau krisis," kata Darmin, Kamis (24/5/2018).

"Kalau krisis itu sektor riilnya juga harus goyang, yang kemudian memberi dampak pada sektor moneter. Masih belumlah," tambah dia.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini telah melemah hinga 4% terhadap dolar AS. Meskipun kondisi ini dianggap belum mengarah kepada krisis, namun Darmin tak memungkiri, hal ini akan menjadi perhatian pemerintah.

"Kalau lampu kuning agak berlebihan. [...] Tapi memang situasinya harus tetap diperhatikan, harus tetap dimonitor. Itu sepakat," tegasnya.

Sebagai informasi, Menko Darmin adalah pejabat negara ketiga yang menyebut kondisi rupiah saat ini belum mengarah kepada krisis. Sebelumnya, hal tersebut telah dikemukakan Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.


(dru) Next Article Darmin: RI Tidak Sedang Krisis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular