Perry Warjiyo Jadi BI-1, Rupiah Terbaik Kedua Setelah Yen
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 May 2018 12:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berbalik menguat. Euforia pasar terhadap sosok Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) sedikit banyak membawa dampak positif kepada rupiah.
Pada Kamis (24/5/2018) pukul 12:00 WIB, US$ 1 di pasar spot dibanderol Rp 14.160. Rupiah menguat 0,3% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Pada awal-awal perdagangan, rupiah sempat melemah sampai ke Rp 14.210/US$. Namun setelah itu, rupiah terus menguat dan semakin jauh meninggalkan kisaran Rp 14.200/US$.
Penguatan rupiah mulai kencang pada sekitar pukul 10:55 WIB. Saat itu adalah momentum setelah Perry dilantik sebagai Gubernur BI.
Sementara mata uang regional bergerak variatif. Dengan apresiasi 0,3%, rupiah jadi mata uang dengan kinerja terbaik kedua setelah yen Jepang. Namun penguatan yen lebih karena status mata uang ini sebagai aset aman (safe haven).
Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang utama Asia terhadap greenback:
Penguatan rupiah didukung oleh derasnya aliran dana asing yang masuk ke Indonesia. Pada penutupan Sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat 2,38% dan investor asing membukukan beli bersih Rp 395,62 miliar.
Sepertinya pelaku pasar hanyut dalam euforia disahkannya Perry sebagai BI-1. Dalam pernyataannya, Perry menyebut akan mencoba menyeimbangkan antara stabilitas dan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Saya akan bawa BI untuk secara penuh menjalankan mandat menjaga stabilitas perekonomian. Secara khusus, stabilitas ini dengan menjaga inflasi dan nilai tukar. Saya akan tetap mendukung upaya pertumbuhan, saya adalah pro stability dan pro growth," jelas Perry.
Kini pasar menantikan gebrakan baru Perry, terutama dalam mengawal pergerakan rupiah. Perry sendiri sudah punya konsep bagaimana mengelola arus modal asing di sektor keuangan yang akan mempengaruhi dinamika nilai tukar. Hal itu tertuang dalam buku berjudul Bauran Kebijakan Bank Sentral: Konsepsi Pokok dan Pengalaman Bank Indonesia.
Selamat bekerja, Pak Perry...
(aji/wed) Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer
Pada Kamis (24/5/2018) pukul 12:00 WIB, US$ 1 di pasar spot dibanderol Rp 14.160. Rupiah menguat 0,3% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Pada awal-awal perdagangan, rupiah sempat melemah sampai ke Rp 14.210/US$. Namun setelah itu, rupiah terus menguat dan semakin jauh meninggalkan kisaran Rp 14.200/US$.
![]() |
Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang utama Asia terhadap greenback:
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 109,41 | +0,60 |
Yuan China | 6,39 | -0,05 |
Won Korsel | 1.078,40 | -0,20 |
Dolar Taiwan | 29,93 | +0,11 |
Rupee India | 68,32 | +0,06 |
Dolar Singapura | 1,34 | +0,04 |
Ringgit Malaysia | 3,98 | -0,03 |
Peso Filipina | 52,55 | -0,18 |
Baht Thailand | 32,12 | -0,09 |
Penguatan rupiah didukung oleh derasnya aliran dana asing yang masuk ke Indonesia. Pada penutupan Sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat 2,38% dan investor asing membukukan beli bersih Rp 395,62 miliar.
Sepertinya pelaku pasar hanyut dalam euforia disahkannya Perry sebagai BI-1. Dalam pernyataannya, Perry menyebut akan mencoba menyeimbangkan antara stabilitas dan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Saya akan bawa BI untuk secara penuh menjalankan mandat menjaga stabilitas perekonomian. Secara khusus, stabilitas ini dengan menjaga inflasi dan nilai tukar. Saya akan tetap mendukung upaya pertumbuhan, saya adalah pro stability dan pro growth," jelas Perry.
Kini pasar menantikan gebrakan baru Perry, terutama dalam mengawal pergerakan rupiah. Perry sendiri sudah punya konsep bagaimana mengelola arus modal asing di sektor keuangan yang akan mempengaruhi dinamika nilai tukar. Hal itu tertuang dalam buku berjudul Bauran Kebijakan Bank Sentral: Konsepsi Pokok dan Pengalaman Bank Indonesia.
Selamat bekerja, Pak Perry...
(aji/wed) Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular