Pernyataan The Fed Bawa Wall Street Berbalik Arah

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
24 May 2018 06:26
Pernyataan The Fed yang akan membiarkan inflasi di atas target membuat Wall Street rebound.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham Wall Street kompak berbalik arah dan akhirnya ditutup positif pada perdagangan hari Rabu (23/5/2018) setelah bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve/ The Fed, mengatakan akan membiarkan inflasi berada di atas targetnya untuk sementara waktu.

Dow Jones Industrial Average naik 0,21% ke level 24.886,81 dipimpin penguatan saham Boeing dan McDonald's. Indeks S&P 500 bertambah 0,3% menjadi 2.733,29 setelah penurunan suku bunga mendorong kinerja saham peralatan dan properti. Nasdaq Composite menguat 0,6% menjadi 7.425,96 ditopang kenaikan saham-saham Apple, Amazon, Facebook, dan Netflix, tulis CNBC International.


Para pejabat The Fed mengatakan mereka merasa nyaman untuk membiarkan inflasi berada di atas targetnya sejalan dengan perekonomian yang terus rebound, menurut risalah rapat bank sentral bulan Mei lalu yang dirilis hari Rabu.

Secara spesifik, risalah tersebut berbunyi "jangka waktu sementara untuk inflasi bergerak di atas 2% akan konsisten dengan tujuan inflasi simetris komite."

Meskipun nada risalah itu secara umum adalah inflasi akan terus naik, terdapat ketidaksepakatan di antara anggota dewan gubernur mengenai seberapa yakin The Fed setelah gagal mencapai targetnya dalam waktu yang lama. Beberapa anggotanya sepakat untuk membiarkan inflasi merangkak naik.

Hal ini meredakan kecemasan akan adanya kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari The Fed.

"Pasar bersiap mendengar nada yang hawkish dari risalah rapat itu namun apa yang mereka dapat justru pernyataan yang simetris dan seimbang," kata Michael Arone, chief investment strategist di State Street Global Advisors. "Saham-saham bereaksi dengan baik. Sektor-sektor yang defensif secara tradisional, yang telah terdampak secara negatif oleh kenaikan suku bunga, menjadi pemimpin pasar hari ini."

Dow Jones mengawali perdagangan dengan pelemahan lebih dari 100 poin setelah peritel raksasa Target melaporkan laba yang lebih rendah dari perkiraan. Ketidakpastian urusan perdagangan antara AS dan China juga masih menghantui pasar setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan mungkin terlalu sulit untuk dicapai saat ini.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular