
Dirut Bukopin: Utang BRMS Lancar, Tak Sampai Rp 10 M
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
22 May 2018 19:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk Eko Rachmansyah Gindo mengungkapkan utang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) tidak mencapai Rp 10 miliar. Berdasarkan informasi yang diterima Eko, utang perusahaan tambang tersebut sudah tinggal Rp 1 miliar saja.
"(Utang) Tinggal sekitar Rp 1 miliar lho. Saya lupa persisnya berapa, tapi saya dapat info sudah tidak Rp 10 miliar lagi, dan lancar kok pembayarannya," ujar Eko kepada media ketika dijumpai usai melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS), di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Direktur Keuangan PT Bank Bukopin Tbk Adhi Brahmantya mengungkapkan tidak ada utang macet dari BRMS. "Tidak ada itu, salah itu. Kami sudah cek kok itu, tidak ada catatannya," aku Adhi ketika dijumpai pada kesempatan yang sama.
Sebagai informasi, perusahaan tambang emas PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) juga memiliki utang ke Bank Bukopin. Dalam laporan keuangan perseroan kuartal I-2018 tercatat, pada 1 Juli 2011, Bumi Resources Mineral dan PT Bank Bukopin Tbk (Bukopin) menandatangani perjanjian kredit dengan jangka waktu 60 bulan.
Dalam dokumen tersebut, dikatakan Bank Bukopin setuju menyediakan pendanaan sebesar Rp 10 miliar atau setara dengan US$ 1.089.325 untuk pembelian ruang kantor di Bakrie Tower. Pada kuartal I-2018 nilai utang tersebut tercatat senilai US$ 104.141
(dru) Next Article Q3-2021, KB Bukopin Catat Rugi Rp 361 Miliar
"(Utang) Tinggal sekitar Rp 1 miliar lho. Saya lupa persisnya berapa, tapi saya dapat info sudah tidak Rp 10 miliar lagi, dan lancar kok pembayarannya," ujar Eko kepada media ketika dijumpai usai melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS), di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Direktur Keuangan PT Bank Bukopin Tbk Adhi Brahmantya mengungkapkan tidak ada utang macet dari BRMS. "Tidak ada itu, salah itu. Kami sudah cek kok itu, tidak ada catatannya," aku Adhi ketika dijumpai pada kesempatan yang sama.
Dalam dokumen tersebut, dikatakan Bank Bukopin setuju menyediakan pendanaan sebesar Rp 10 miliar atau setara dengan US$ 1.089.325 untuk pembelian ruang kantor di Bakrie Tower. Pada kuartal I-2018 nilai utang tersebut tercatat senilai US$ 104.141
(dru) Next Article Q3-2021, KB Bukopin Catat Rugi Rp 361 Miliar
Most Popular