Walau Rupiah Terus Jatuh, Sri Mulyani: APBN Kita Masih Sehat

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
22 May 2018 10:26
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pengelolaan APBN 2018 masih cukup sehat.
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pengelolaan APBN 2018 masih cukup sehat. Walaupun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah di luar dari asumsi makro yang ditetapkan pemerintah bersama parlemen di Rp 13.400.

"Kondisi ekonomi Indonesia pada April 2018, pertumbuhan 5,06% kemudian inflasi 3,4%. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS secara year to date Rp 13.631," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Selasa (22/5/2018).

Menurutnya, gejolak di global masih terus terjadi akibat kebijakan The Federal Reserve (The Fed) dan perang dagang. Namun, dengan kondisi tersebut APBN 2018 masih terjaga dengan realisasi defisit di Rp 55,1 triliun atau 0,37% dari PDB.

"Realisasi tersebut jauh lebih rendah dari tahun lalu 2017. Ini menunjukkan APBN dalam situasi sehat dan baik," kata dia.

Perbaikan Manajemen APBN

Lebih jauh Sri Mulyani menyampaikan pihaknya akan memperbaiki APBN menjadi instrumen yang lebih aktif mengelola ekonomi Indonesia. Maksudnya, sambung Sri Mulyani, pemerintah akan makin memperkuat pondasi dan struktur APBN dengan berbagai cara.

"APBN address isu yang struktural, kemiskinan, pemerataan dan pondasi yang bisa mendukung ekonomi berkelanjutan," tuturnya.

Struktur lain yang perlu diperbaiki menurut Sri Mulyani adalah perbaikan neraca pembayaran. Termasuk di dalamnya, transaksi berjalan, ekspor-impor.

(dru/wed) Next Article Video: Sri Mulyani Umumkan APBN Defisit Rp 309,2 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular