Saham Pilihan

Mau Cuan Pekan Ini? Saham WSBP, BMTR, dan PGAS Bisa Dilirik

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
21 May 2018 11:52
Saham-saham pilihan dari kami untuk pekan ini adalah WSBP, BMTR, PGAS, MNCN, dan ASII.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan lalu, kinerja IHSG dapat dikatakan sangat mengecewakan, yakni anjlok hingga 2,9% ke level 5.783,31. Sementara itu, indeks LQ45 anjlok hingga 4,5%.

Di sisi lain, koreksi yang cukup dalam tentu membuka ruang akumulasi yang bisa dimanfaatkan oleh para investor, terutama jika didukung oleh valuasi yang murah dan sentimen positif (baik domestik maupun eksternal). Tim riset CNBC Indonesia menyajikan saham-saham yang dapat menjadi pilihan investor untuk meraup cuan sepanjang pekan ini.

Saham-saham pilihan dari kami untuk pekan ini adalah PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Global Mediacom Tbk (BMTR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Sepanjang pekan lalu, saham WSBP anjlok hingga 8,8%, BMTR anjlok 8%, PGAS anjlok 7,7%, MNCN turun 5,8%, dan ASII melemah 5,3%. Seiring dengan koreksi yang sudah begitu dalam, valuasi dari ketiga saham tersebut lantas menjadi murah. Hal ini dapat dilihat dari Price-Earnings Ratio (PER).

Mengutip RTI, saat ini PER dari WSBP tercatat sebesar 4,87 kali, lebih rendah dibandingkan PER industrinya yang sebesar 22,71 kali. Laba bersih WSBP pada kuartal-I 2018 naik 163% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menajdi Rp 511 miliar. Kenaikan laba perusahaan didorong oleh kenaikan pendapatan yang mencapai 88,51% YoY menjadi Rp 2,29 triliun.

PER BMTR adalah sebesar 15,43 kali, lebih rendah dibandingkan PER industrinya yang sebesar 17,35 kali. PER PGAS adalah sebesar 10,69 kali, lebih rendah dibandingkan PER industrinya yang sebesar 15,35 kali. PER MNCN adalah sebesar 12,16 kali, lebih rendah dibandingkan PER industrinya yang sebesar 17,35 kali.

PER ASII adalah sebesar 13,41 kali, lebih rendah dibandingkan PER industrinya yang sebesar 13,75 kali. Pada tahun ini, perusahaan menganggarkan belanja modal (capex) senilai Rp 29 triliun, naik 26,08% dibandingkan dengan capex tahun lalu sebesar 23 triliun. Rencananya, capex akan dialoaksikan untuk pengembangan bisnis dan investasi perseroan.

IHSG memang masih terkoreksi sebesar 0,73% sampai dengan saat ini. Namun, sejatinya ada sentimen positif yang bisa mendongkrak kinerja IHSG. AS dan China akhirnya mencapai kesepakatan terkait hal perdagangan pada hari Sabtu kemarin (19/5/2018). Dalam pernyataan gabungannya bersama AS, China menyatakan bahwa mereka akan secara signifikan meningkatkan pembelian barang dan jasa dari AS. Hal ini dipercayai akan mendorong laju perekonomian dan penciptaan lapangan kerja di Negeri Paman Sam.

Barang-barang yang akan digenjot pengirimannya ke China adalah yang berasal dari sektor agrikultur dan energi. AS akan mengirimkan delegasinya ke China untuk mengerjakan detil dari hal ini. Selain itu, kedua negara juga menyepakati pentingnya meningkatkan perdagangan di sektor manufaktur dan jasa.

Walaupun belum menyebutkan angka pasti, pernyataan ini berhasil memberikan kelegaan bagi pelaku pasar dan mendorong bursa saham kawasan Asia menguat. Setidaknya ntuk beberapa waktu ke depan, isu perang dagang bisa dibuang dulu dari benak investor.

Terlebih, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin pada hari Minggu (20/5/2018) menyebut bahwa perang dagang dengan China kini sedang ditangguhkan. Kedua negara disebutnya telah setuju untuk tidak menerapkan ancaman pengenaan bea impor sementara keduanya membicarakan kesepakatan perdagangan yang lebih luas.

Mnuchin dan penasihat ekonomi Presiden Donald Trump, Larry Kudlow, mengatakan kesepakatan yang dicapai AS dan China hari Sabtu lalu akan menjadi kerangka kerja untuk menyelesaikan isu ketidakseimbangan perdagangan di masa depan.

"Kami menangguhkan perang dagang. Saat ini, kami telah sepakat untuk menunda penerapan tarif sementara kami mencoba melaksanakan kerangka kerja tersebut," kata Mnuchin dalam wawancaranya dengan Fox News Sunday seperti dikutip dari CNBC International.

Jika pada akhirnya IHSG bisa membalikkan keadaan, saham-saham di atas berpeluang untuk memberikan keuntungan bagi investor.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Dibuka Menguat, Saham Blue Chip Bikin IHSG Ambles

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular