
Suku Bunga Acuan Naik, Investor Asing Malah Lepas Saham Bank
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
18 May 2018 10:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mengerek naik suku bunga acuan sebesar 25bps menjadi 4,5% nampak tak mendapat respons yang positif dari pelaku pasar. Alih-alih membawa rupiah menguat seperti yang diharapkan, mata uang domestik tersebut malah semakin terpuruk. Sampai dengan berita ini diturunkan, rupiah melemah 0,63% terhadap dolar AS ke level Rp 14.135.
Merespon pelemahan rupiah, investor asing melakukan jual bersih senilai Rp 100,6 miliar di pasar saham. Saham-saham yang menjadi incaran investor asing untuk dijual banyak berasal dari sektor jasa keuangan.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dilepas Rp 55,4 miliar oleh investor asing, terbesar dibandingkan saham-saham lainnya. Di posisi 2, ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilepas senilai Rp 21,9 miliar. Kemudian, saham bank BUKU IV lainnya yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dilepas senilai Rp 16,2 miliar.
Kenaikan suku bunga acuan memang berpotensi menekan kinerja keuangan emiten-emiten perbankan. Ketika suku bunga acuan dinaikkan, bank akan dipaksa untuk menaikkan suku bunga deposito dan kredit.
Masalahnya, dengan kondisi yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, kenaikan suku bunga kredit akan membuat masyarakat dan pelaku usaha berpikir dua kali dalam menarik pinjaman. Pada akhirnya, profitabilitas dari bank-bank menjadi taruhannya.
Dalam kondisi suku bunga acuan yang lebih rendah seperti kemarin saja, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan hanya mencapai 8,54% YoY per akhir Maret 2018, lebih rendah dibandingkan posisi Maret 2017 sebesar 9,2% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Next Article Analis : Net Sell Asing Hanya Bersifat Sementara
Merespon pelemahan rupiah, investor asing melakukan jual bersih senilai Rp 100,6 miliar di pasar saham. Saham-saham yang menjadi incaran investor asing untuk dijual banyak berasal dari sektor jasa keuangan.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dilepas Rp 55,4 miliar oleh investor asing, terbesar dibandingkan saham-saham lainnya. Di posisi 2, ada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilepas senilai Rp 21,9 miliar. Kemudian, saham bank BUKU IV lainnya yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dilepas senilai Rp 16,2 miliar.
Masalahnya, dengan kondisi yang penuh ketidakpastian seperti saat ini, kenaikan suku bunga kredit akan membuat masyarakat dan pelaku usaha berpikir dua kali dalam menarik pinjaman. Pada akhirnya, profitabilitas dari bank-bank menjadi taruhannya.
Dalam kondisi suku bunga acuan yang lebih rendah seperti kemarin saja, Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan hanya mencapai 8,54% YoY per akhir Maret 2018, lebih rendah dibandingkan posisi Maret 2017 sebesar 9,2% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Next Article Analis : Net Sell Asing Hanya Bersifat Sementara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular