Jika Bunga Acuan BI Naik, Apa Saja yang Bakal Terdampak?

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
17 May 2018 16:36
apabila benar BI akan menaikkan suku bunga acuannya, hal apa saja yang terpengaruh dari peningkatan tersebut?
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kajian Makro Ekonomi dan Pasar Modal PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkirakan peningkatan suku bunga acuan BI sebanyak 25 bps pada 17 Mei 2018 sudah tidak bisa terelakkan lagi. Peningkatan suku bunga acuan ini untuk merespons pelemahan nilai tukar rupiah yang semakin undervalued.

Lantas, apabila benar BI akan menaikkan suku bunga acuannya, hal apa saja yang terpengaruh dari peningkatan tersebut?

Head of Fixed Income Research PT Mandiri Sekuritas Handy Yunianto mengungkapkan, peningkatan suku bunga acuan BI bisa ditelaah dalam tiga scenario. Pertama, apabila mengacu pada skenario dasar atau suku bunga acuan meningkat 50 bps dan US treasury mencapai 3%, maka nilai tukar rupiah akan mencapai Rp 13.900/US$. Kemudian CDS akan berada di angka 80 bps dan yield obligasi rata-rata di 6,94%.

Namun apabila melihat scenario terburuk atau worst scenario atau naik 100 bps, maka nilai tukar rupiah akan mencapai Rp 14.500/US$. Selanjutnya, CDS akan berada di 120 bps dan kupon obligasi di 8,03%.

Namun demikian, Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Anton Gunawan mengungkapkan, peningkatan 50 bps tersebut tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

"50 bps impact ke growth tidak seberapa besar," ucap dia.

Begitu juga terhadap suku bunga simpanan dan kredit perbankan. Menurut Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro, transmisi suku bunga acuan terhadap suku bunga simpanan dan kredit perbankan memerlukan waktu, tidak bisa secepat ungkin.

"Normalnya 1-2 kuartal transmisi untuk suku bunga simpanan dan 2-3 kuartal untuk transmisi ke suku bunga kredit," tegas dia.

(dru) Next Article Kali Ketiga, BI Turunkan Bunga Acuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular