Rupiah Perkasa Lawan Mata Uang Asia
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
17 May 2018 16:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan sore hari ini bergerak menguat. Tidak hanya terhadap greenback, rupiah pun menguat terhadap mata uang negara-negara Asia.
Pada Kamis (17/5/2018), US$ 1 saat penutupan pasar berada di posisi Rp 14.047,00. Rupiah menguat 0,29% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Terhadap mata uang Asia, rupiah pun perkasa. Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia di hadapan rupiah:
Setelah dalam tiga terakhir rupiah mengalami masa kelam, hari ini rupiah mendapatkan suntikan tenaga. Jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 Days Reverse Repo Rate, pasar sudah berekspektasi terjadi kenaikan.
Ini didasari oleh pernyataan Gubernur BI Agus Martowardojo yaitu bank sentral punya ruang yang cukup terbuka untuk menyesuaikan suku bunga. BI, menurut Agus, menilai melemahnya nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
"Dengan mempertimbangkan hal tersebut, BI memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan. Respons kebijakan tersebut akan dijalankan secara konsisten dan pre-emptive untuk memastikan keberlangsungan stabilitas," tegas Agus.
Pernyataan tersebut lantas direspons positif oleh pasar. Kenaikan suku bunga akan membuat Indonesia kembali menjadi tempat menarik untuk menanamkan modal karena menawarkan keuntungan lebih.
BI saat ini masih menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk menentukan suku bunga acuan. Pasar akan benar-benar memperhatikan pengumuman BI, karena sudah terlanjur memiliki harapan besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Kamis (17/5/2018), US$ 1 saat penutupan pasar berada di posisi Rp 14.047,00. Rupiah menguat 0,29% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Terhadap mata uang Asia, rupiah pun perkasa. Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia di hadapan rupiah:
Mata Uang | Bid Terakhir | Change (%) |
Ringgit Malaysia | Rp 3.538,15 | +0,27 |
Dolar Singapura | Rp 10.472,68 | +0,34 |
Yuan China | Rp 2.205,70 | +0,23 |
Dolar Australia | Rp 10.575,99 | +0,12 |
Yen Jepang | Rp 126,89 | +0,56 |
Euro | Rp 16.630,00 | +0,24 |
Poundsterling | Rp 19.008,40 | -0,05 |
Dolar Amerika Serikat | Rp 14.047,00 | +0,29 |
Setelah dalam tiga terakhir rupiah mengalami masa kelam, hari ini rupiah mendapatkan suntikan tenaga. Jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 Days Reverse Repo Rate, pasar sudah berekspektasi terjadi kenaikan.
Ini didasari oleh pernyataan Gubernur BI Agus Martowardojo yaitu bank sentral punya ruang yang cukup terbuka untuk menyesuaikan suku bunga. BI, menurut Agus, menilai melemahnya nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
"Dengan mempertimbangkan hal tersebut, BI memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan. Respons kebijakan tersebut akan dijalankan secara konsisten dan pre-emptive untuk memastikan keberlangsungan stabilitas," tegas Agus.
Pernyataan tersebut lantas direspons positif oleh pasar. Kenaikan suku bunga akan membuat Indonesia kembali menjadi tempat menarik untuk menanamkan modal karena menawarkan keuntungan lebih.
BI saat ini masih menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk menentukan suku bunga acuan. Pasar akan benar-benar memperhatikan pengumuman BI, karena sudah terlanjur memiliki harapan besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular