Giliran Jepang Mau Perang Dagang dengan AS

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
17 May 2018 14:49
Balasan terhadap pengenaan tarif bea impor baja dan aluminium yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump,
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Tokyo, CNBC Indonesia - Jepang mempertimbangkan mengenakan tarif ekspor Amerika Serikat (AS) senilai US$ 409 juta (Rp 5,7 triliun) sebagai balasan terhadap pengenaan tarif bea impor baja dan aluminium yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump, kata media lokal NHK pada hari Kamis (17/5/2018).

Pemerintah bersiap untuk melapor ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) terkait rencana itu pekan ini, tulis NHK yang dikutip oleh Reuters. Prosedur itu harus dilakukan berdasarkan peraturan perdagangan global.

Tindakan tersebut kemungkinan akan menjadi bagian dari upaya agar Washington menambahkan Jepang ke dalam daftar negara yang memperoleh pengecualian tarif AS.

Nilai tarif balasan yang direncanakan Tokyo terhadap ekspor AS akan sama dengan bea impor yang diterapkan oleh Washington, menurut NHK.

Seorang pejabat pemerintah berkata, Tokyo mempertimbangkan sebuah tindakan berdasarkan peraturan WTO, tidak ada keputusan final yang dibuat terkait langkah pembalasan.

"Tidak ada keputusan terkait tanggapan spesifik apa yang harus kami ambil. Kami mengamati dampak tarif AS ke perusahaan Jepang, dan meminta Washington untuk menawarkan pengecualian ke Jepang," kata seorang pejabat yang berbicara secara anonim ke Reuters.

Jepang adalah satu-satunya sekutu besar AS yang tidak menerima pengecualian dari keputusan tarif Trump. Hal itu mengejutkan banyak pengambil kebijakan karena Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memiliki relasi yang kuat dengan Trump.

Jepang berhati-hati untuk ikut mengambil langkah seperti China dan Uni Eropa yang merespon keputusan AS dengan ancaman timbal-balik. Ikatan pertahanan Jepang dan AS adalah alasannya.


Namun, beberapa pejabat pemerintah belum mengesampingkan kemungkinan tentang meningkatnya perselisihan dagang terhadap pergerakan AS ke WTO.
(hps/hps) Next Article Waspada Pertumbuhan Jepang Mulai Loyo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular