
Bos BEI: BI Sudah Kehilangan Momen Menaikkan Bunga Acuan
Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 May 2018 10:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai Bank Indonesia sudah melewatkan timing untuk menaikkan suku bunga, jika hal itu diputuskan dalam Rapat Dewan Guberbur (RDG) sore ini. Pasalnya, global sudah terlebih dahulu merespon terkait kenaikan suku bunga The Fed.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan BI sudah melewatkan timing tersebut, meski pelaku pasar sudah memperkirakan adanya kenaikan suku bunga. Sehingga jika naik, hal ini cenderung dinilai akan memberatkan pasar.
"Saat ini saya kalau ditanya pilihannya meski sudah restore-in saya pilih stay (bunga acuan tetap). Karena sudah ada momentum yang terlewatkan buat naik bagi saya," kata Tito di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (17/5).
Tito menyebutkan jika kenaikan suku bunga saat ini ditujukan untuk menyelamatkan pelemahan rupiah saat ini, maka hal tersebut dinilai tak akan memberikan perubahan besar.
Saat ini suku bunga 7-Days Repo Rate masih bertahan di level 4,25%. Sementara itu, The Fed sudah dua kali menaikkan suku bunganya di tahun ini hingga berada di rentang 1,5%-1,75%.
Sementara itu, China sudah mengambil keputusan untuk ikut menaikkan suku bunga 7-Days Reverse Repurchase Agreement menjadi 2,55% pada Maret lalu.
Sedangkan Bank Sentral Eropa (ECB) sudah terlebih dahulu mengambil sikap untuk mempertahankan suku bunganya di kawasan Eropa untuk jangka waktu yang lama.
(roy) Next Article BI Ramal Suku Bunga Fed Turun di Semester II-2024
Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan BI sudah melewatkan timing tersebut, meski pelaku pasar sudah memperkirakan adanya kenaikan suku bunga. Sehingga jika naik, hal ini cenderung dinilai akan memberatkan pasar.
Saat ini suku bunga 7-Days Repo Rate masih bertahan di level 4,25%. Sementara itu, The Fed sudah dua kali menaikkan suku bunganya di tahun ini hingga berada di rentang 1,5%-1,75%.
Sementara itu, China sudah mengambil keputusan untuk ikut menaikkan suku bunga 7-Days Reverse Repurchase Agreement menjadi 2,55% pada Maret lalu.
Sedangkan Bank Sentral Eropa (ECB) sudah terlebih dahulu mengambil sikap untuk mempertahankan suku bunganya di kawasan Eropa untuk jangka waktu yang lama.
(roy) Next Article BI Ramal Suku Bunga Fed Turun di Semester II-2024
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular