Analis Bilang Dolar Bisa Rp 13.800 Jika Bunga Acuan BI Naik

Chandra Gian Asmara & Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
16 May 2018 13:25
Apa yang menjadi faktor pendorong pelemahan rupiah?
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat seolah tak terbendung dan menembus level Rp 14.100/US$. Apa yang menjadi faktor pendorong pelemahan rupiah?

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, terdapat sejumlah sentimen memberikan andil cukup besar terhadap pelemahan rupiah. Sentimen tersebut dari eksternal namun juga dari sisi domestik.

Pertama, kenaikan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS (US Treasury) di atas level 3%, atau menjadi yang tertinggi sepanjang tahun ini. Hal tersebut, membuat dolar AS memiliki pijakan yang kuat untuk terapresiasi.

"Nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil surat utang pemerintah AS yang menyentuh level 3,07%," kata Josua saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Rabu (16/5/2018).

Kedua, dari faktor domestik. Potensi pelebaran defisit transaksi berjalan pada kuartal II yang semakin terbuka pasca neraca perdagangan mengalami defisit membuat rupiah rentan, dan pasrah digempur oleh keperkasaan dolar AS.

"Sementra itu, aksi terorisme yang terjadi dalam beberapa hari ini diperkirakan berdampak marginal pada pelemahan nilai tukar rupiah," sambung Josua.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga mengalami tekanan. Pada sesi I, IHSG tercatat terkoreksi 1,34% di level 5.760,003 pada perdagangan sesi I.

Analis senior KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko menilai, fluktuasi bursa regional dan penguatan dolar AS menjadi pemicu pelemhan IHSG.


"Efek teroris sudah tidak berpengaruh banyak. Ini karena pasar masih kena imbas regional, Dolar AS menguat, ditambah dengan rilis data defisit neraca perdagangan yang mencapai US$ 1,63 miliar," terangnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (16/5).


Yuganur memprediksi tren pelemahan ini akan terus berlanjut sampai Oktober mendatang. Bila Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga, nilai tukar dolar terhadap rupiah bisa ke level Rp13.800.


"Kalau suku bunga tidak naik, pelemahan Rupiah bisa sampai Rp 14.700 per Dolar AS. Kalau untuk IHSG, sementara ada di kisaran 5.700-6.000, tapi kalau sudah di 5.700 bisa saja tembus turun ke 5.500," tandasnya.
(hps) Next Article Kilas Balik Pergerakan Rupiah 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular