
Pasar Saham Bergejolak, Perolehan Dana IPO Kurang Maksimal
Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 May 2018 12:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Investment banker menilai pasar yang saham bergejolak dengan kecenderungan melemah, mempengaruhi harga saham saat perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Harga saham di pasar perdana cenderung ditetapkan pada batas bawah.
Hal tersebut disampaikan Investment Banking Mandiri Sekuritas Laksono Widodo yang mengatakan hingga saat ini tidak ada calon emiten yang mundur atau mengurangi porsi saham IPO, meskipun harga saham yang dilepas tidak bisa pada level maksimal.
"Sizenya tetap tapi cenderug pakai harga bawah. Ini (PT Hermina) kan pakai batas bawah, ada Tugu Pratama juga (harga) batas bawah," kata Laksono di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (16/5).
Meski demikian, Laksono menyebutkan, dari pipeline IPO yang sedang ditangani Mandiri Sekuritas, ada dua perusahaan yang menyampaikan menggeser waktu pelaksanaan IPO karena pengaruh pasar. Satu perusahaan akan menunggu hingga semester dua tahun ini, sementara satu lainnya akan menunggu hingga akhir 2019.
Saat ini, Mandiri Sekuritas tengah menangani IPO dari empat perusahaan dua diantaranya merupakan anak usaha BUMN yakni PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia yang merupakan anak usaha Pertamina dan PT Indonesia Kendaraan Terminal anak usaha PT Pelindo II. Dua lainnya merupakan perusahaan swasta yang tidak disebutkan Laksono.
(hps) Next Article IHSG Mulai Pulih, 20 Perusahaan Antre Masuk Bursa
Hal tersebut disampaikan Investment Banking Mandiri Sekuritas Laksono Widodo yang mengatakan hingga saat ini tidak ada calon emiten yang mundur atau mengurangi porsi saham IPO, meskipun harga saham yang dilepas tidak bisa pada level maksimal.
"Sizenya tetap tapi cenderug pakai harga bawah. Ini (PT Hermina) kan pakai batas bawah, ada Tugu Pratama juga (harga) batas bawah," kata Laksono di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (16/5).
Saat ini, Mandiri Sekuritas tengah menangani IPO dari empat perusahaan dua diantaranya merupakan anak usaha BUMN yakni PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia yang merupakan anak usaha Pertamina dan PT Indonesia Kendaraan Terminal anak usaha PT Pelindo II. Dua lainnya merupakan perusahaan swasta yang tidak disebutkan Laksono.
(hps) Next Article IHSG Mulai Pulih, 20 Perusahaan Antre Masuk Bursa
Most Popular