Lanjutkan Tren Positif, IHSG Menguat 1,05% Awal Sesi I

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
11 May 2018 09:21
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positifnya. Pada pagi hari ini, IHSG menguat 1,05% ke level 5.969,95, pasca dibuka naik 0,27%.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren positifnya. Pada pagi hari ini, IHSG menguat 1,05% ke level 5.969,95, pasca dibuka naik 0,27%.

Investor nampak bereaksi positif merespon sinyal yang semakin jelas dari Bank Indonesia (BI) terkait kenaikan suku bunga acuan. Dalam pernyataan tertulis, Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengungkapkan bahwa bank sentral tengah menyiapkan langkah strategis untuk menghadapi perkembangan nilai tukar.

"Bank Indonesia tengah mempersiapkan langkah kebijakan moneter yang tegas dan akan dilakukan secara konsisten. Termasuk melalui penyesuaian suku bunga kebijakan 7 days reverse repo rate dengan lebih memprioritaskan pada stabilisasi, untuk memastikan keyakinan pasar dan kestabilan makro ekonomi nasional tetap terjaga," sebut Agus. BI akan mengumumkan suku bunga acuannya pada 17 Mei mendatang.

Namun, hal ini sejatinya juga patut diwaspadai. Pasalnya, kenaikan suku bunga acuan akan mendorong naik suku bunga kredit yang pada akhirnya semakin menekan daya beli masyarakat. Menanggapi hal tersebut, bukan tak mungkin investor asing akan semakin gencar melakukan aksi jual di pasar saham. Rupiah pun berpotensi kembali melemah jika hal ini yang terjadi.

Dari sisi eksternal, meredanya ketakutan atas kenaikan suku bunga acuan yang kelewat agresif oleh the Federal Reserve telah membuka ruang bagi IHSG untuk kembali menguat. Kemarin (10/5/2018), inflasi AS periode April diumumkan di level 0,2% MoM, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 0,3% MoM. Tingkat inflasi yang masih terjaga lantas menimbulkan persepsi bahwa kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini masih akan dilakukan sebanyak 3 kali, sesuai dengan rencana awal.

Kondisi geopolitik juga mendukung bursa saham dalam negeri untuk menguat. Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 12 Juni mendatang yang akan dilakukan di Singapura.

Pertemuan kedua kepala ini terbilang bersejarah. Pasalnya, belum pernah sekalipun Presiden AS dan Pemimpin Korea Utara bertemu secara empat mata. Malahan, Trump dan Kim Jong Un sempat terlibat perang kata-kata yang begitu panas pada tahun lalu. Trump sempat memanggil Kim Jong Un dengan sebutan 'Little Rocket Man', sementara Kim Jong Un memanggil mantan taipan properti tersebut dengan sebutan 'tua'.

Denuklirisasi akan menjadi fokus utama dari pertemuan ini. Jika denuklirisasi secara penuh benar dilakukan oleh Korea Utara, maka satu ketidakpastian yang dihadapi pelaku pasar akan menghilang.

Hubungan AS dan Korea Utara memang sedang mesra-mesranya. Kemarin (10/5/2018) waktu setempat, Secretary of State Mike Pompeo kembali dari Korea Utara dengan membawa 3 warga negara AS yang sebelumnya ditahan disana.
(hps) Next Article Rupiah Nyaris Tembus Rp15.500/US$, Apa Harus Was-was?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular