Defisit Transaksi Berjalan Kuartal I-2018 Bakal Melebar 2,29%

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
10 May 2018 21:02
Defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2018 diproyeksikan melebar hingga 2,29% dari PDB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD) pada kuartal I-2018 diproyeksikan melebar hingga 2,29% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Kendati demikian, sepanjang tahun ini CAD diperkirakan tetap terkendali.

Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, proyeksi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan posisi CAD pada periode sama tahun lalu, dan secara keseluruhan tahun 2017. Sepanjang tahun lalu, defisit transaksi berjalan berada di posisi 1,7% terhadap PDB.

"Kami perkirakan CAD akan semakin melebar di kuartal pertama 2018, sekitar 2,29% dari PDB," kata Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (10/5/2018).

Andry menjelaskan, melebarnya defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2018 disebabkan karena aktivitas impor yang jauh lebih tinggi dibandingkan ekspor. Kondisi tersebut, pada akhirnya berdampak pada defisit neraca perdagangan yang terjadi dalam tiga bulan pertama tahun ini.

"Serta rasio utang terhadap PDB yang cenderung meningkat dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

Meskipun kenaikan impor dalam beberapa bulan terakhir naik cukup signifikan, namun hasil tersebut memberikan signal positif bagi perekonomian. Apalagi, sebagain besar barang yang diimpor merupakan bahan baku dan barang modal, yang mencerminkan mulai bergeraknya aktivitas sektor riil.

Pada kuartal II-2018, Andry memproyeksikan CAD masih akan tetap melebar sejalan dengan kebutuhan pembayaran utang luar negeri dan pembayaran dividen, permintaan impor yang lebih tinggi, serta potensi kenaikan harga minyak dunia.

"Kami perkirakan CAD tetap berada di bawah 3%, sekaligus mengafirmasi bahwa Indonesia masih dalam kondisi aman. Kami perkirakan, posisi CAD menjadi sekitar 2%," jelasnya.




(dru) Next Article Defisit Transaksi Berjalan Turun, Jadi US$900 Juta di Q3

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular