BI Lapor Transaksi Berjalan RI Defisit US$ 1,3 M di Q4

Hadijah Alaydrus, CNBC Indonesia
22 February 2024 10:47
FILE PHOTO: People walk in the courtyard of Indonesia's central bank, Bank Indonesia, in Jakarta, Indonesia September 22, 2016.REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi berjalan defisit sebesar US$ 1,3 miliar (0,4% dari PDB), sedikit meningkat dibandingkan dengan defisit US$ 1,0 miliar (0,3% dari PDB) pada triwulan sebelumnya. Kenaikan defisit ini dipicu oleh peningkatan impor.

"Di sisi lain, impor barang juga meningkat sejalan dengan naiknya kebutuhan masyarakat pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.

Kendati defisit, Erwin mengklaim kinerja transaksi berjalan yang terjaga tersebut bersumber dari surplus neraca perdagangan barang yang meningkat, didukung oleh kenaikan ekspor barang sejalan dengan perbaikan permintaan global dan harga komoditas.

Selain itu, defisit neraca jasa dan neraca pendapatan primer juga tercatat lebih tinggi, sejalan dengan peningkatan aktivitas domestik dan pola pembayaran bunga pada periode laporan.

Kendati transaksi berjalan defisit, BI melaporkan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV-2023 mengalami surplus US$ 8,6 miliar.

Dia mengatakan surplus ini meningkat signifikan dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya yang mencatat defisit US$ 1,5 miliar.

"Surplus NPI tersebut ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat serta defisit transaksi berjalan yang tetap rendah," ujarnya.

Lebih lanjut, transaksi modal dan finansial mencatat perbaikan signifikan, dari defisit US$ 0,1 miliar pada triwulan III 2023 menjadi surplus US$ 9,8 miliar pada triwulan IV 2023.

Kinerja positif ini terutama ditopang oleh aliran investasi portofolio yang kembali masuk ke pasar keuangan domestik sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang mulai mereda.

Investasi langsung tetap kuat dengan membukukan surplus yang relatif stabil sejalan dengan optimisme investor terhadap prospek ekonomi dan iklim investasi domestik yang terjaga. Transaksi investasi lainnya juga mencatat surplus didorong penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dan swasta.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Defisit Transaksi Berjalan Turun, Jadi US$900 Juta di Q3

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular