Ini Penyebab IHSG Anjlok, Sesi I Sempat Koreksi 2,12%

Anastasia Arvirianty & Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 May 2018 14:22
Sesaat setelah pembukaan sesi II, indeks sudah tertekan sampai 1,82% dari penutupan kemarin.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Analis menilai pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang sudah melewati level psikologis Rp 14.000 menjadi faktor utama penekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini. Sesaat setelah pembukaan sesi II, indeks sudah tertekan sampai 1,82% dari penutupan kemarin.

Head of Research MNC Sekuritas Indonesia Edwin Sebayang mengatakan asing melakukan aksi jual dari saham dalam negeri akibat pelemahan rupiah yang berpotensi menyebabkan rugi kurs. Investor asing sudah tercatat melakukan net sell senilai Rp 205,70 miliar.

"Karena Fed Fund Rate (FFR) diperkirakan akan naik dan potongan pajak perusahaan di Amerika Serikat dan nilai tukar rupiah yang sudah di atas 14 ribu mereta takut rugi kurs. Rupiah ini pertanyaannya seberapa lama dan seberapa besar Bank Indonesia intervensi, kalau sudah pecah di level psikologi Rp 14.000 dan tekanan ke APBN sudah terasa," kata Edwin kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/5).

Pada penutupan sesi I IHSG anjlok 2,12% ke level 5.760,35 sampai dengan akhir sesi 1. Pasca dibuka melemah 0,39%, IHSG terus-menerus merosot. Anjloknya IHSG terjadi di saat bursa saham kawasan regional kompak diperdagangkan di zona hijau.

Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo juga mengungkapkan penyebab utama koreksi IHSG adalah pelembahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Menurut Lucky dolar AS masih berpotensi terapresiasi ke level Rp 14.150-Rp 14.300 per dolar AS. "Sekarang yang jadi pertanyaan kan ke mana IHSG ini akan bergerak, ke batas tertinggi atau ke batas terendah?," kata Lucky.
(hps) Next Article Penampakan BEI Saat IHSG Drop 5% & Perdagangan Dihentikan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular