Sinyal Inflasi The Fed Buat Indeks Wall Street Berjatuhan

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
03 May 2018 06:25
The Fed mengatakan inflasi AS telah mendekati 2%.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street kompak terkoreksi pada penutupan perdagangan hari Rabu (2/5/2018) setelah pengumuman kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, memberi sinyal akan kuatnya inflasi ke depan.

Dow Jones Industrial Average ditutup turun 0,72% menjadi 23.924,98 sementara S&P 500 melemah 0,7% ke level 2.635,67. Nasdaq Composite juga terkoreksi 0,4% menjadi 7.100,9. Indeks-indeks tersebut sempat melonjak setelah pengumuman bank sentral namun kemudian mengalami aksi jual di jam terakhir perdagangan, CNBC International melaporkan.

The Fed mempertahankan suku bunga acuannya sebagaimana yang telah diperkirakan sebelumnya. Bank sentral juga mencatat bahwa inflasi secara umum dan inflasi untuk barang-barang selain makanan dan energi telah mendekati 2%. Pernyataan itu adalah perubahan dari apa yang disampaikan bank sentral Maret lalu bahwa inflasi terus berada di bawah 2%.

Perubahan tersebut adalah kunci sebab The Fed menganggap 2% adalah level inflasi yang sehat dan kunci untuk terus mendorong suku bunga acuan lebih tinggi.

Imbal hasil obligasi negara AS juga sempat naik sebelum akhirnya turun di mana yield surat utang bertenor 10 tahun ada di 2,974%.

"Tidak banyak yang didapat dari sini," kata Crit Thomas, global market strategist di Touchstone Investments. "Pasar terus berjuang menghadapi kekuatan-kekuatan yang saling berlawanan, termasuk laporan laba yang kuat, suku bunga yang lebih tinggi, dan ketakutan akan terjadinya perang dagang."

Sementara itu, saham Apple melonjak 4,4% setelah mengumumkan kinerja keuangan yang melampaui perkiraan pasar.

Secara umum, sebagian besar perusahaan penting telah mengumumkan laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan. Namun, reaksi pasar terhadap kinerja tersebut bervariasi, bahkan beberapa saham perusahaan justru anjlok.


"Sepertinya banyak kabar baik ini telah di-price in," kata Willie Delwiche, investment strategist di Baird. "Kami sekarang bertanya apakah kami bisa terus melewati patokan tinggi yang telah ditetapkan sebelumnya."
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular