
Wanaartha Life Borong 1,63 Miliar Saham Bank Banten
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
02 May 2018 13:11

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha terus menambah kepemilikan di Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) yang saat ini harga sahamnya belum bergerak dari angka Rp 50.
Berdasarkan Laporan Keuangan Bank Banten kuartal I-2018, Asuransi yang dikenal sebagai Wanaartha Life ini telah memborong 1,63 miliar lembar saham selama 3 bulan pertama 2018.
Hal ini menyebabkan porsi kepemilikan Wanaartha Life di emiten dengan kode Beks ini meningkat menjadi 9,01% atau setara dengan 5,78 miliar lembar saham. Pada akhir Desember 2017, porsi kepemilikan Wanaartha Life masih sebesar 6,47% atau setara dengan 4,14 miliar lembar saham.
Tidak diketahui secara pasti berapa harga beli Wanaartha terhadap saham Beks. Namun, bila melihat harga Bank Banten mayoritas berada pada harga Rp 50/lembar selama 2018, maka diperkirakan Wanaartha Life mengeluarkan kocek Rp 81,59 miliar untuk memborong 1,63 miliar lembar saham.
Meski demikian, terbuka peluang harga beli bukan di Rp 50/lembar mengingat saham Beks juga aktif diperdagangkan di pasar negosiasi, dengan mayoritas harga transaksi di bawah Rp 50/lembar.
Aksi Wanaartha memborong saham Beks ini menyebabkan porsi kepemilikan ritel di bawah 5% turun menjadi 39,99% pada akhir Maret 2018 dari sebelumnya 42,53% pada akhir Desember 2017. Sementara itu, kepemilikan Banten Global Development sebagai pemegang saham pengendali tetap di 51%.
Bank yang dipimpin oleh Fahmi Bagus Mahesa sebagai Direktur Utama ini mencatatkan rugi bersih sebesar Rp32,42 miliar pada akhir Maret 2018. Rugi ini turun dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang tercatat Rp39,94 miliar.
Pendapatan bunga bersih Bank Banten turun dari Rp 34,66 miliar menjadi Rp 33,97 miliar. Pendapatan operasional lainnya juga turun dari Rp 16,02 miliar menjadi Rp 10,01 miliar.
Kredit Bank Banten tumbuh positif selama 2018 dari Rp4,98 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp5,24 triliun pada akhir Maret 2018. Adapun total aset Bank Banten pada akhir Maret 2018 tercatat Rp7,56 triliun, turun dari akhir 2017 yang tercatat Rp 7,68 miliar.
(hps) Next Article Harga Saham BEKS Mulai Bergerak Naik, Setelah Stagnan Lama
Berdasarkan Laporan Keuangan Bank Banten kuartal I-2018, Asuransi yang dikenal sebagai Wanaartha Life ini telah memborong 1,63 miliar lembar saham selama 3 bulan pertama 2018.
Hal ini menyebabkan porsi kepemilikan Wanaartha Life di emiten dengan kode Beks ini meningkat menjadi 9,01% atau setara dengan 5,78 miliar lembar saham. Pada akhir Desember 2017, porsi kepemilikan Wanaartha Life masih sebesar 6,47% atau setara dengan 4,14 miliar lembar saham.
Meski demikian, terbuka peluang harga beli bukan di Rp 50/lembar mengingat saham Beks juga aktif diperdagangkan di pasar negosiasi, dengan mayoritas harga transaksi di bawah Rp 50/lembar.
Aksi Wanaartha memborong saham Beks ini menyebabkan porsi kepemilikan ritel di bawah 5% turun menjadi 39,99% pada akhir Maret 2018 dari sebelumnya 42,53% pada akhir Desember 2017. Sementara itu, kepemilikan Banten Global Development sebagai pemegang saham pengendali tetap di 51%.
Bank yang dipimpin oleh Fahmi Bagus Mahesa sebagai Direktur Utama ini mencatatkan rugi bersih sebesar Rp32,42 miliar pada akhir Maret 2018. Rugi ini turun dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang tercatat Rp39,94 miliar.
Pendapatan bunga bersih Bank Banten turun dari Rp 34,66 miliar menjadi Rp 33,97 miliar. Pendapatan operasional lainnya juga turun dari Rp 16,02 miliar menjadi Rp 10,01 miliar.
Kredit Bank Banten tumbuh positif selama 2018 dari Rp4,98 triliun pada akhir 2017 menjadi Rp5,24 triliun pada akhir Maret 2018. Adapun total aset Bank Banten pada akhir Maret 2018 tercatat Rp7,56 triliun, turun dari akhir 2017 yang tercatat Rp 7,68 miliar.
(hps) Next Article Harga Saham BEKS Mulai Bergerak Naik, Setelah Stagnan Lama
Most Popular